Kebumen – Tokoh Nahdhiyin, Gus Wahyu NH Aly sangat mendukung rencana pembangunan Pabrik Semen Indonesia di Rembang, Jawa Tengah. Menurutnya pembangunan Pabrik Semen Indonesia di Rembang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
“Saya kira perlu kita dukung. Kita kan tahu, jumlah pengangguran di Rembang cukup besar. Jumlah masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan juga cukup tinggi. Pada sisi lain, pembangunan di Rembang juga lambat. Dengan adanya Pabrik Semen di Indonesia, semoga membuka harapan memberikan kemanfaatan tersendiri bagi masyarakat,” ujarnya di Kebumen, Kamis (26/03/2015).
Ia juga beranggapan dengan adanya Pabrik Semen Indonesia di Rembang bisa jadi akan membuka lapangan usaha bagi masyarakat seperti kos-kosan, laundry, warung makan. Demikian ini menjadi penting adanya dukungan oleh semua pihak. “Terlebih, setahu saya Pabrik Semen Indonesia satu-satunya pabrik semen milik Indonesia. Karena yang saya dengar, pabrik-pabrik Semen yang saat ini ada mayoritas investornya asing,” papar cucu KH Abdullah Siradj Aly.
Budayawan yang lebih dikenal dengan pemikirannya dalam membumikan ushul fiqh ini mengatakan, meski pembangunan Pabrik Semen Indonesia harus di dukung, namun aparat diminta untuk mengawal secara baik sebagian kalangan yang belum menerima.
“Saya percaya, semua kalangan, khususnya Nadhiyin akan mendukung penuh pembangunan Pabrik Semen di Rembang ini. Karena ini terkait kesejahteraan seperti membuka lapangan kerja dan wirausaha. Serta proses pendirian sesuai prosedur yang benar. Meski begitu, saya dan mungkin juga kalangan Nahdhiyin, saya kira kurang setuju jika ada pihak-pihak yang belum menerima lalu membuat aksi-aksi penolakan dan aksinya diterima secara kurang bagus oleh aparat,” ungkapnya lagi.
Ia juga menjelaskan, kekhawatiran sebagian masyarakat akan kemungkinan gangguan yang diterima oleh masyarakat seperti air bersih jika ada Pabrik Semen, menurutnya harus disikapi secara baik.
“Saya dengar Pabrik Semen Indonesia di Tuban cukup bagus, ramah lingkungan. Saya kira dengan pendirian Pabrik Semen Indonesia ini kan membuka ruang persaingan usaha dengan pabrik Semen yang lain. Adanya beberapa masyarakat yang masih menolak, terlepas kabar burung benar-tidaknya aksi mereka ada yang memboking di balik layar, pada prinsipnya semua pihak musti bersikap arif.
Gus Wahyu juga mengajak agar semua pihak bisa menahan diri dari sikap berlebih-lebihan. Tidak menuruti hawa nafsu karena ada pihak yang membisiki ataupun memberikan iming-iming suatu hal. Ia juga berharap agar semua pihak cek-ricek atas informasi dari manapun sumbernya.
“Mari bersikap arif. Jangan sampai kita barangkali dikasih uang oleh pihak tertentu kemudian membabi buta menolak atau menerima suatu hal. Karena berlebih-lebihan atau isrof bisa menimbulkan fitnah, dan fitnah itu berat bebannya,” pungkasnya. (Why)
Redaktur: Rudi F