BREBES – Panen padi lokal organik jenis Mari Sejahterakan Petani (MSP) 13 Kabupaten Brebes, membuahkan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan jenis padi lainnya dengan perlakuan kimia.
Menurut Petani pegiat Komunitas Mari Sejahterakan Petani (MSP) Brebes, Wawan Setiawan S. Ag, berdasarkan hasil panen kemarin, Selasa (27/03/2018), di lahan sawah petani Desa Pedakaton, Kecamatan Ketanggungan, mengasilkan 8,8 ton Gabah Kering Panen (gkp) per hektar (ha),
“Padi MSP 13 ini dipupuk dengan PORIN (Pupuk Organik Indonesia) plus pupuk kimia 30 % dengan jarak tanam jajar legowo 4.1. dengan 2 tanaman semai. Itu ditanam sekitar 90 hari di sawah dengan usia semai 15 hari. Hasilnya rerata 5,5 kilo (gram) dari 3 titik sampling,” katanya usai panen raya kemarin.
Wawan menjelaskan, dalam ubinan yang dilakukan Dinas Pertanian Brebes ada dua lahan, yakni tanaman Ciherang dengan pupuk kimia yang diubin dengan sampling 2,5 x 2,5 meter di 3 titik dengan rerata 4,8 kg.
“Jadi hitungan kuantitas tonage hasil panen kira-kira 7,8 ton per hektar, lebih sedikit dari MSP 13 yang ditanam di lahan yang kira-kira hanya berjarak 400 meter ke kiri,” ujarnya
Wawan menambahkan dia dan komunitasnya selama ini menggunakan pupuk kimia hingga terakhir musim panen kemarin. Menurutnya ketika menggunakan pupuk kimia, hasil panen belum pernah mencapai sebesar 8 ton gkg per ha.
Sedangkan tahun ini, kata Wawan, dia bersama pegiat MSP mulai menggunakan pupuk PORIN di sawah dengan tambahan kotoran hewan hingga 2 ton per ha.
“Namun kemarin ketika tanaman kira-kira berumur 12 hari sempat tak ada air sampai dengan 10 hari. Dalam masa vegetatif itu saya terpaksa kasih pupuk kimia sampai 30 persen. Alhasil seperti ini bulir di MSP 13 ini mampu berbuah antara 250 hingga 317 yang ditemukan, sedangkan anakan bisa 28 hingga 46, cukup produktif,” tukasnya.
Kabag Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Brebes, Thalab SP mengemukakan, dilihat dari masa tanam hingga panen, sawah di Brebes cukup cocok untuk pengembangan Padi MSP dengan menggunakan PORIN,
“Di sawah selatan jalan daendeles ini meski sudah musim hujan terkadang masih kering. Kalua dilihat dari hasil panen, MSP cukup cocok dikembangkan di sini,” ujar thalab yang menghadiri panen kemarin.
Pimpinan Dewan Kabupaten Brebes Drs. Umam yang juga anggota komunitas MSP Brebes mengatakan taste (rasa) dari Padi MSP 13 enak, pulen, wangi, dengan buliran berasnya panjang berwarna putih bersih.
Pimpinan MSP di komunitas Brebes Dr. Yoga menambahkan, di Brebes jumlah anggotanya besar. Selain itu, kata dia, jenis tanaman padi MSP yang tersedia cukup lengkap,
“Sehingga kami perlu menambah produksi beras MSP 13 ini karena di pasaran beras ini cukup kompetitif dari soal taste, putih dan bentuknya panjang. Apalagi dengan upaya perlakuan organik ini menambah kualitas beras,” pungkasnya. (rd)
Redaktur: Ja’faruddin. AS