SLEMAN – Pilkada serentak 2020 di 270 daerah (9 Provinsi, 224 Kabupaten, dan 37 Kota) sudah di depan mata dan memasuki tahapan yang cukup krusial, pencalonan Bupati dan Wakil Bupati jalur perseorangan.
Menyiapkan Pilkada 2020 yang sukses dan berjalan baik, Bawaslu Kabupaten Sleman menghadiri undangan Polgov UGM dalam workshop Pengelolaan Pilkada serentak 2020 secara Sinergis dan Multi-Disiplin: Piloting di DIY, hari ini, Rabu (19/2/2020).
Hadir dalam workshop tersebut, Dekan Fisipol UGM, Prof. Erwan Agus Purwanto, Ketua KPU DIY, Hamdan Kurniawan, Ketua Bawaslu DIY, Bagus Sarwono, dan Koordinator Presidium Jaringan Demokrasi Indonesia (JADI) DIY, Muhammad Najib.
Acara yang digawangi Abdul Ghafar Karim, koordinator workshop, juga menghadirkan ketua Bawaslu RI, Abhan dan Ketua KPU RI, Arif Budiman melalui video konference saat acara berlangsung.
Dalam prolognya, Abdul Ghafar Karim menyampaikan tujuan workshop adalah upaya lintas lembaga untuk mengawal penyelenggaraan Pemilu yang lebih baik di masa depan, dimulai dari penyelenggaraan Pilkada serentak di DIY,
“Kami ingin bekerja bersama-sama dengan lembaga yang konsen dalam Pilkada ini untuk pencapaian tujuan bersama, pilkada berjalan dengan baik,” kata Ghafar.
“DIY adalah barometer pelaksanaan pemilu yang demokratis di Indonesia. Tidak saja hasil pemilu/pilkada yang diterima masyarakat, tapi DIY juga menghadirkan pengelolaan demokrasi elektoral yang lebih baik,” imbuh Ghafar.
Sementara itu, salah satu peserta workshop yang juga Ketua Bawaslu Kabupaten Sleman, M. Abdul Karim Mustofa, menuturkan terkait workshop yang diinisiasi Polgov UGM bekerja sama LSM Tifa,
“Kami menyambut baik dan akan terus koordinasi sesuai dengan ketugasan Bawaslu dan tentunya hubungan antar lembaga ini layak dilanjutkan dengan langkah sinergis guna meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemilu,” kata Karim.
“Polgov sudah melakukan aktivasi riset dan advokasi selama Pemilu tahun 2019. Bagian kami, bagaimana hasil riset Polgov bisa membantu kami untuk evaluasi kerja pengawasan dan menentukan strategi pengawasan dalam Pilkada ke depan,” imbuh Karim.
Workshop yang juga mengundang penyelenggara pemilu di 5 (lima) Kabupaten, LSM, Media, dan mahasiswa ini diharapkan adanya kerja sama lintas lembaga, kerja sinergis menuju penyelenggaran Pilkada 2020 yang lebih baik.
Sementara itu Muhammad Najib, Koordinator Presidium JADI DIY yang juga mantan Ketua KPU dan Bawaslu DIY, bahwa kesuksesan pemilu/Pilkada tidak saja menjadi tanggung jawab penyelenggara Pemilu saja.
“DIY memang jadi barometer penyelenggaraan pemilu yang demokratis dan berprestasi, namun demikian kesuksesan tersebut harus ditopang dan didukung oleh partisipasi masyarakat, tidak saja hanya datang ke TPS sebagai pemilih tapi harus didorong turut mengawasi dan kontrol agar Pemilu/Pilkada lebih demokratis”, pungkas Najib. (kt1)
Redaktur: Faisal