Edutek  

Kelompok Teater Mahasiswa FBS, Memukau Ratusan Penonton

????????????????????????????????????

SLEMAN – Selama hampir 90 menit, ratusan penonton dibuat penasaran dalam petunjukan kelompok teater ‘Kerang-K’ mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta (PBSI FBS UNY). Pertunjukan teater yang mementaskan naskah “Senja Dengan Dua Kelelawar” karya Kirdomulyo tersebut dinilai sukses.

Dosen pengampu mata kuliah Kajian Drama, Nur Hadi mengatakan, pertunjukan drama tersebut merupakan pembuktian mahasiswa PBSI angkatan 2011, khusunya kelas K dalam mengapresiasi pertunjukan drama. Nur Hadi juga mengungkapkan proses kreatif drama tersebut memakan waktu tiga bulan.

“Ini merupakan puncak dari mata kuliah Kajian Drama. Malam ini, kelas K berhasil mebuktikan kerja kerasnya selama tiga bulan,” ujarnya usai menonton pertunjukan.

Menurut Nur Hadi yang paling memukau dari pertunjukan drama tersebut, adalah pada alur cerita yang cenderung membuat penasaran. Penonton diombang-ambingkan pada sitausi cerita yang melo-dramatik namun diselingi lelucon sarkas ala orang-orang pinggiran.

“Belum lagi efek hujannya. Saya penasaran gimana itu bikinnya. Baru kali ini saya kehujanan di dalam gedung,” candanya.

Sementara itu, supervisor kelompok teater Kerang-K, Tembong Siswodiharjo mengaku bangga dengan semangat yang diusung mahasiswa PBSI kelas K tersebut. Tembong yang awalnya sempat merasa pesimis saat membimbing kelompok teater Kerang-K mengaku terheran dengan hasil pertunjukan.

“Untuk ukuran teater yang bukan profesional ya lumayan lah. Apalagi dikerjakan dalam tempo tiga bulan. Semuanya dimulai dari nol,” ujarnya.

Tembong juga menambahkan, dalam membimbing dia lebih mengedepankan aspek kemauan. Kata Tembong, siapa yang mau main silakan, yang tidak silakan. Atas dasar kemauan belajar itulah, Tembong menilai, pertunjukan drama tersebut mampu memukau ratusan penonton.

“Kalau ditanya puas, ya tidak puas. Tapi jika ditanya sesuai target apa tidak, ini melibihi target. Semoga kajian drama ini mampu menjadi pondasi dasar mahasiswa PBSI untuk mengapresiasi pertunjukan drama,” harapnya. (ynr)

Redaktur: Azwar Anas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com