DAVOS – Dalam dua dekade mendatang, diprediksi akan semakin banyak pekerja kelas menengah kehilangan pekerjaan, di seluruh dunia. Hal itu disebabkan dengan pesatnya kemajuan teknologi saat ini. Jika tidak mampu mengikuti perkembangan teknologi, maka akan kehilangan pekerjaan. Hal itu dikatakan Bos Google, Eric Schmidt, dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia di Davos, belum lama ini.
Schmidt membandingkan situasi itu dengan revolusi industri. Ia menyerukan agar industri melakukan lebih banyak inovasi.
“Ini adalah pertandingan antara komputer dan manusia, dan manusia butuh untuk menang,” kata dia, sebagaimana dilansir BBC.
Eksekutif Google itu mengatakan bahwa ada banyak inovasi yang terjadi dan akan akan merupakan sebuah kesalahan ekonomi jika menunda penggunaan teknologi baru.
Ia mengatakan bahwa pada basis normal, pekerjaan justru diciptakan oleh perusahaan-perusahaan kecil dan karenanya pengusaha membutuhkan dukungan lebih atau situasi akan memburuk.
“Jelas bagi saya bahwa kita harus mempekerjakan karyawan secara penuh, tapi gaji masih tertekan,” kata Schmidt di forum itu.
“Dengan semakin banyaknya tugas rutin yang menjadi otomatis, maka hal yang sama juga akan terjadi pekerjaan sambilan dalam industri perawatan dan kreatif. Pekerjaan dari jam 9 pagi ke 5 sore yang klasik akan berubah,” tambahnya.
Belum lama ini, kepala bidang AI di Singularity University, Neil Jacobstein mengatakan robot akan mengambil alih pekerjaan manusia.
Ia yakin satu-satunya cara agar manusia bisa mengikuti perkembangan robot adalah menjadi seperti mereka.
“Otak manusia belum diperbaharui selama 50.000 tahun dan jika laptop atau ponsel pintar anda belum diberi aplikasi tambahan dalam lima tahun, anda pasti khawatir,” tambahnya. (lia)
Redaktur: Aristianto Zamzami