BUMIAYU – Potensi pemuda untuk berwirausaha tak dikembangkan karena banyak factor. Salah satunya karena kurangnya modal dan jaringan. Selain itu, pengenalan wira usaha yang keliru juga membuat tidak bersemangatnya kalangan pemuda untuk berwirausaha.
“Kan ada motivator yang menyerukan untuk wira usaha, namun ujung-ujungnya jadi semacam sales produk atau jasanya sendiri. Menurut saya berwira usaha ya mendirikan atau membuat usaha sendiri,” ungkap motivator wirausaha muda, Aristianto Zamzami, kemarin.
Sebelumnya Zami, sapaan akrabnya, diundang sebagai salah satu pembicara Seminar memperingati milad HMI ke 67 di kampus STIK / STIE Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah, Kamis (06/02/2014) lalu. Dalam seminar bertajuk “Optimalisasi peran pemuda dalam pembangunan daerah” tersebut, Zami yang asli putra daerah Bumiayu itu dipanelkan dengan dua Pembicara, H. M. Shodikin mewakili KAHMI dan wirausaha, Akib Ardiansya SPd.I MSi presidium pemekaran Kabupaten Bumiayu.
Dalam kesempatan tersebut Zami menekankan, pemuda harus bisa menjadi garda depan pembangunan daerah. Saat ini persoalan Negara yang cukup serius salah satunya adalah kemiskinan dan pengangguran.
“Saya mengutip kata Nurcholis Madjid, tanpa kesejahteraan mustahil ada persatuan. Artinya ketika ketika ingin memajukan daerah, masyarakat harus bersatu, untuk bersatu perlu sejahtera. Olehkarenanya pemuda perlu bahkan wajib berwirausaha agar selain mensejahterakan diri sendiri juga mampu menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat,” tukas Zami yang sat ini menjabat di Departemen Kewirausahaan Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB-HMI) ini.
Sebagai langkah konkret mendorong terciptanya wirausaha di kalangan pemuda, Zami dengan menggandeng pengusaha muda alumni HMI di Yogyakarta membentuk komunitas ‘Karya Bagi Negeri’.
“Saya hadirkan program-program beasiswa wirausaha kepada kawan-kawan melalui www.karyabaginegeri.com, silakan dikunjungi,” imbuh Zami yang juga menjabat Direktur PT Karya Buana Nusantara sekaligus dewan redaksi jogjakartanews.com ini.
Sementara pembicara lainnya, Shodikin senada bahkan cenderung mendukung Zami tentang perlunya pemuda untuk berwira usaha. Sementara Akib bicara tentang peran pemuda yang dinilai signifikan untuk mendorong kemajuan daerah. Dalam konteks Pemilu 2014, keikutsertaan pemuda dalam pesta demokrasi tersebut diharapkan tetap mempertahankan idealismenya, dan menjadi pemilih cerdas. (bom)
Redaktur: Azwar Anas