YOGYAKARTA– Erupsi Gunung Kelud, Kamis (13/02/ 2014) malam lalu menyebabkan abu vulkanik menyebar ke penjuru Jawa, tak terkecuali di Yogyakarta. Kendaraan, gedung, rumah dikotori debu tebal. Aktivitas perekonomian juga dibuat tersendat, dari susahnya mencari makanan di warung, hingga terganggunya jadwal penerbangan. Tak hanya itu, abu vulkanik mengancam kesehatan.
Menyadari berbahanya efek abu vulkanik, bahkan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X menetapkan status tanggap darurat dengan mengeluarkan SK No : 27/KEP/2014 yang Menyatakan Status Tanggap Darurat Akibat Gangguan Abu Vulkanik Dampak Letusan Gunung Kelud, selama 7 (tujuh) hari mulai tanggal 14 Februari 2014 sampai dengan tanggal 20 Februari 2014.
Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga bamengatakan, selain bisa memicu Inveksi Saluran Napas Atas (ISPA) juga bisa mengganggu saluran cerna.
“Gangguan saluran cerna akan dapat terjadi kalau polutan udara akibat letusan mencemari air, tanaman dan bahan pangan lainnya,” kata Tjanra kepada wartawan di Jakarta, kemarin.
Banyak masyarakat yang dibuat stress dalam mengatasi dampak abu vulkanik, apalagi hingga hari ini di Yogyakarta belum turun hujan. Tapi jangan khawatir dan stress, jogjakartanews.com merekomendasikan tisp sebagai berikut untuk anda:
1. Melindungi bangunan, mesin, kendaraan, pasokan air minum dan kamar mandi dengan menutup atau menyegel peralatan sampai abu hilang dari lingkungan sekitarnya, namun ini mungkin tidak praktis dalam semua kasus, terutama untuk fasilitas penting.
2. Menghindari abu terhirup tubuh kita dengan menggunakan masker debu atau filter (atau kain basah, misalnya sapu tangan) dan mengurangi perjalanan terutama yang menggunakan kendaraan terbuka.
3. Mengkoordinasi dan terlibat langsung dalam bersih-bersih dengan tetangga dan operasi masyarakat luas. Setelah jatuh abu, segera memberitahu pemilik bangunan untuk menghilangkan abu dari atap pada waktu yang tepat untuk mencegah masuknya ke tempat vital seperti persediaan air bersih dan terhirup paru-paru.
4. Carilah informasi sebanyak-banyaknya dari aktivitas gunung berapi di wilayah Anda, khususnya selama masa darurat, dan tahu apa yang diharapkan, termasuk jenis letusan yang dapat terjadi dan berapa banyak peringatan mungkin untuk jatuhnya abu di daerah Anda setelah letusanterjadi. Pelajari tentang prosedur evakuasi, jika ada, di wilayah Anda.
5. Siapkan untuk keadaan darurat dengan memiliki perlengkapan kritis dan persediaan yang dibutuhkan untuk mendukung keluarga Anda dan masyarakat untuk setidaknya beberapa hari, misalnya, makanan, air, obat-obatan, dan tempat tinggal, masker debu dan peralatan perlindungan lainnya seperti kendaraan angkut.
6. Memberikan informasi sering dan langsung kepada masyarakat tentang abu vulkanik, termasuk petunjuk untuk berpartisipasi dalam operasi bersih-bersih dengan menyiram air ke jalan dan sebagainya.
7. Tetap waspada dan berdoa untuk keselamatan semua. Jaga diri, jaga kesehatan, menolong diri sendiri agar bisa menolong orang lain.
Demikian tips mengatasi abu vulkanik agar terhindar dari bahayanya. Semoga bermanfaat. (bom)
Redaktur: Sarifudin.