Jakarta Kadung Macet, Jokowi Mumet

YOGYAKARTA – Indonesia sebagai negara kepulauan tak kunjung mampu memenuhi kebutuhan infrastrukturnya, termasuk halnya transportasi. Sudah menjadi rahasia umum bahwa harga suatu barang tertentu bisa berbeda satu daerah dengan daerah lain.

“Transpotasi antarpulau harus ada kekonektivitasan. Kalau ada konektivitas, kemudahan pasti ada,” ujar Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dalam acara seminar bertema ‘Transpotasi Massal Perkotaan Untuk Mendukung Pembangunan Ekonomi Wilayah’ di Auditorium Universitas Janabadra Yogyakarta, Sabtu (22/2).

Selain permasalahan tersebut, Jokowi (sapaan akrab Joko Widodo) mengeluhkan perkembangan kendaraan di Indonesia. Ia mencontohkan perkembangan kendaraan di Jakarta. Di Jakarta, tiap harinya, hampir sekitar 300 ribu mobil dan 1 juta motor yang beraktivitas. Tak heran apabila kemacetan menjadi pemandangan yang mafhum bagi masyarakat ibu kota.

Untuk mengatasai permasalahan tersebut, sebetulnya sudah ada program seperti Mass Rapit Transit (MRT) dan Monorel, namun kedua tak kunjung kelar. Jokowi menilai, pemerintah kurang memilik visi yang sama. “Kalau tidak sama, ya enggak jadi-jadi,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa Ibu Kota Jakarta memang membutuhkan mode transportasi MRT.
Dalam acara tersebut juga turut hadir sebagai pembicara, staf wakil menteri perhubungan, dan ketua DPR RI, Sidarto Danusubroto. (kim)

Redaktur: Azwar Anas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com