GUNUNGKIDUL – Tidak memenuhi batas minimal peserta Ujian Nasional (UN). Dua SMK di Gunungkidul terpaksa harus digabung dengan sekolah lain untuk mengikuti UN pada 14 April mendatang.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas pendidikan pemuda dan olahraga (Disdikpora) Gunungkidul, Bahron Rosyid mengatakan, SMK Muhamadiyah Rongkop akan digabung dengan SMK N 2 Wonosari sementara SMK Maarif Ngawen digabung dengan SMK Pembangunan Karangmojo.
“Batas minial peserta UN 20 siswa untuk satu kelas. Karena kedua SMK itu siswanya kurang dari itu maka untuk tetap bisa mengikuti UN harus digabung,” katanya kepada wartawan, Rabu (2/3/2014).
Siswa yang sekolahnya digabung, pinta Bahron, untuk tetap percaya diri mengikuti UN. “Siswa harus bisa membaur dengan teman barunya sehingga nanti saat mengerjakan soal UN bisa percaya diri,” tambahnya. (dit)
Redaktur: Azwar Anas