Pustral UGM: Trans Jogja Mesti ada Evaluasi dan Monitoring

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

YOGYAKARTA – Indonesia mesti mulai berfikir untuk persiapan mengahadapi ASEAN Cina Free Trade Area (ACFTA) 2015. Termasuk untuk Yogyakarta. Berbagai segi aspek persiapan mesti segera dikonsep untuk diterapkan.

Salah satu aspek dari hal terpenting tersebut adalah permasalahan transportasi. “Transportasi harus menjadi bagiannya. Tak sekadang menjadi pendukung,” kata peneliti Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM Lilik Wachid Budi Susilo, Senin (12/5/2014).

Sebagai kota budaya, pendidikan, dan wisata, kata Lilik, transportasi sudah harus memenuhi standar. Cakupan tersebut, menurut Lilik bisa dikemas dalam berbagai hal.

Misal, transportasi Andong mesti tak hanya diliohat dari okolnya, melainkan dari value-nya, ceritanya, dan nilainya. Pendidikan; pengguna jasa ajarkan bagaimana tatacara menggunakan Trans Jogja dengan benar.

“Yang dibayar nilainya,” kata Lilik. Lilik menambahkan, Trans Jogja mesti ada evaluasi dan monitoring. Bagi yang melakukan pelanggaran harus ditindak tegas. “Yang terjadi sekarang malah terkesan agak pembiaran,” pungkasnya. (kim)

Redaktur: Azwar Anas

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com