REMBANG – Situasi di kawasan penambangan Karst pegunungan Kendeng, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, masih mencekam. Pasca bentrok dengan aparat gabungan Polisi dan TNI, warga masih bertahan di lokasi pabrik PT.Semen Indonesia.
Aktivis Forum Komunikasi Masyarakat Agraris, M Taqiyuddin mengatakan warga yang coba bertahan di lokasi lapak proyek pabrik semen saat ini tidak memiliki penerangan, karena di lokasi tidak ada jaringan listrik. Tenda-tenda keprihatinan mereka hanya bercahayakan lilin atau lampu minyak,
“Kaum perempuan dan ibu-ibu masih bertahan di tapak pabrik. Alat berat belum juga ditarik.Anggota polisi dan tentara sempat mengobrak-abrik tenda, penerangan dan makanan ibu-ibu yang menduduki tapak pabrik,” kata Taqi kepada jogjakartanews.com, Senin (16/06/2014) petang.
Selain itu, kata Taqi, akses jalan menuju wilayah Gunem bahkan ditutup oleh tentara dan polisi.
“Mohon bantuan solidaritasnya dengan mengirimkan sms ke Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah) berkaitan penolakan terhadap proyek tambang karst dan pabrik semen di Gunung Kendeng, terutama di Kecamatan Gunem Kabupaten Rembang,” harapnya. (now)
Redaktur: Azwar Anas