YOGYAKARTA– Meski terbukti hoax alias kabar tak benar, namun banyak yang mengharapkan isu rujuknya calon presiden (Capres) Prabowo Subianto dan politisi Golkar, Siti Hediati Hariyadi atau akrab disapa Titiek Soeharto, menjadi kenyataan. Terutama di kalangan pendukung Capres-Cawapres Prabowo-Hatta.
Isu rujuknya dua pasangan tersebut bahkan sempat beredar di kalangan masyarakat melalui SMS dan BBM berantai yang berisi pesan: “Hari ini pukul 09.00 WIB live di TV One dan RCTI, pernikahan Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto siaran langsung dari Mesjid Istiqlal Jakarta. Selamat menyaksikan.’
“Itu memang tidak benar dan sudah diklarifikasi tim nasional. Saya juga menerima broadcast seperti itu. Namun demikian, saya secara pribadi berharap Bapak Prabowo dan Ibu Titiek Soeharto bisa rujuk dan bersatu sebagai Kepala Negara dan Ibu Negara. Tapi apapun itu, keputusan di tangan beliau berdua,” kata Anggota Tim Sukses Merah-Putih Kabupaten Sleman, Subandi Kusuma, SH kepada jogjakartanews.com, Jumat (05/07/2014) petang, usai buka puasa bersama dengan para relawan Prabowo-Hatta.
Ditanya seberapa penting Ibu Negara bagi para pendukung Capres-Cawapres nomor urut 1? Subandi mengatakan, banyak kepala Negara yang tidak memiliki pendamping seperti Presiden Bolivie Evo Morales, Presiden Filipina Benigno Aquino III, dan Presiden Rusia Vladimir Putin, namun mereka bisa memimpin dan memajukan rakyat di negaranya masing-masing.
“Jadi bagi kami dengan atau tanpa Ibu Negara, Prabowo adalah sosok yang paling tepat memimpin Indonesia. Yang paling esensial adalah kemampuan, semangat, kecerdasan, dan tekad beliau untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, adil dan makmur, serta menjadikan Indonesia kembali menjadi bangsa yang disegani Negara-negara lain sebagai macan asia,” tegas anggota DPRD Kabupaten Sleman terpilih dari Partai Gerindra ini. (yud)
Redaktur: Rudi F