SLEMAN – Tim pemenangan Prabowo-Hatta dari koalisi Merah-Putih Kabupaten Sleman menilai klaim kemenangan kubu Capres-Cawapres Jokowi-JK yang mengacu kepada quick count beberapa lembaga survey, belum bisa dipertanggungjawabkan secara hukum.
Koalisi Merah Putih Sleman optimistis, hasil perhitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang sah secara hukum dan akan diumumkan pada 22 Juli mendatang, berbeda dengan hasil quick count yang terindikasi berpihak, bahkan bagian dari tim pemenangan Jokowi-JK.
“Kita harus hormati KPU sebagai lembaga Negara penyelenggara Pemilu yang sah. Kalau lembaga yang sah secara hukum itu tidak kita hormati, bagaimana mungkin kita bisa menegakkan supremasi hukum dan demokrasi? Oleh karenanya kami menghimbau agar pendukung Prabowo-Hata tidak resah dan terpancing provokasi dari lembaga survey yang tidak berhak untuk menentukan siapa pemenang Pilpres,” kata ketua bidang hukum dan advokasi tim Koalisi Merah-Putih Kabupaten Sleman, Subandi Kusuma, SH, kepada jogjakartanews.com usai menghadiri buka bersama bersama simpatisan Koalisi Merah Putih Sleman, Sabtu (12/07/2014) malam.
Lebih lanjut Subandi mengungkapkan, hasil quick count yang beredar di media saat ini hanya perhitungan sementara yang sifatnya masih prematur.
“Jadi jangan sampai quick count memicu konflik pasca pilpres, karena penentu kemenangan adalah KPU,” imbuh anggota DPRD Kabupaten Sleman terpilih dari Partai Gerindra ini.
Subandi mengaku, koalisi Merah Putih sudah mendapatkan informasi hasil real count yang valid dari tim pemenangan nasional Prabowo-Hatta. Yaitu, real count Kartanegara Centre, PKS, dan Cikeas.
Menurut informasi yang ia dapatkan, real count Kartanegara Centre Prabowo-Hatta mengungguli Jokowi-Jk dengan selisih 7%. Persentase perolehan suara untuk Prabowo – Hatta 54% sedangkan Jokowi – JK 46%.
Sementara itu data saksi PKS di seluruh TPS yang sudah masuk 90%, hasilnya untuk pasangan Prabowo-Hatta 54% dan Jokowi-JK 46%. Kemudian, data real count Cikeas untuk pasangan Prabowo – Hatta 54% dan Jokowi – JK 46%.
“Meskipun demikian, data tersebut hanya menjadi acuan. Kami tetap menghormati KPU yang memiliki otoritas untuk menentukan siapa pemenangnya. Tapi kami optimis, Insya Allah perolehan suara Prabowo-Hatta lebih tinggi dari real count maupun quick count yang dirilis banyak lembaga survey di media,” pungkasnya. (rud)
Redaktur: Syarifudin
