BUKAN hanya orang dewasa saja yang bisa memiliki sifat egois, ternyata anak-anak juga bisa menunjukkan sifat egois. Bagaimana cara agar anak-anak tidak egois?
Dalam pandangan beberapa ahli ilmu jiwa, sifat egoispada anak bisa jadi karena meniru orang tuanya atau justru secara tidak disadari, dibentuk oleh orang tuanya sendiri.
Pada dasarnya orang tua tidak ada yang menginginkan anaknya jadi egois. Namun, beberapa hal yang kadang tidak disadari justeru menyebabkan anak-anak menjadi egois.
Berikut beberapa hal yang bisa menjadikan anak egois;
Pertama, terlalu memanjakan anak. Perlakuan orag tua yang selalu memanjakan anak sesungguhnya bisa menumbuhkan sifat egois. Sebab, anak yang biasa dituruti kemauannya oleh orang tua, menjadi tidak pernah belajar untuk bisa mendengarkan orang lain.
Kedua, orang tua menunjukkan sifat egois di depan anak. Sifat egois orang tua yang tidak disadari orang tua mudah diserap anak-anak. Misalnya ketika orang tua sedang bekerja, kemudian anak datang, langsung dilarang dengan alasan “ibu sibuk”, tanpa menanyakan apa maksud anak dan memberikan ruang bermain di dekatnya.
Ketiga, Orang tua membatasi pergaulan anak. Orang tua melarang anak membawa teman-temannya main di rumah karena tidak ingin rumahnya berantakan. Atau orang tua melarang anaknya bermain dengan anak tertentu yang terkena penyakit menular seperti pilek dan batuk, tanpa ada penjelasan dan pandangan yang bijak kepada anak.
Keempat, orang tua menunjukkan kesimpulan yang menyudutkan anak lain. Membela anak secara berlebihan ketika si anak melakukan hal negative kepada temannya. Anak diberi kesimpulan yang menyudutkan anak lain, dan membuat anak sendiri menjadi tambah percaya diri melakukan hal-hal negative (nakal).
Hal itu biasanya didorong rasa sayang orang tua yang berlebihan dan berperinsip, “lebih baik menyalahkan anak lain daripada menyalahkan anak sendiri.” (fin)
Redaktur: Tarnowo