BANTUL – Desa wisata menjadi sektor ekonomi penting dan strategis dimassa depan untuk menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 mendatang. Oleh karenanya Desa wisata perlu lebih dikembangkan di DIY.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X saat memberi sambutan penutupan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung ke-93 Tahap II Tahun Anggaran 2014 dan Pencanangan Desa Terpadu Pengembangan Kawasan Industri dan Desa Wisata, di Desa Srimulyo,Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Rabu (29/10/2014).
Menurut Sultan, guna meningkatkan produktifitas dan kreatifitas desa wisata perlu pembinaan yang intensif.
“Karenanya penyuluhan dan pembinaan masyarakat perlu diintensifkan dan didayagunakan apalagi tahun 2015 mendatang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan diberlakukan, hingga banyak produk impor dan tenaga kerja asing masukl ke DIY,” tutur Sultan
Dijelaskan Sultan, keberadaan desa wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bisa menjadi andalan pertumbuhan ekonomi daerah dengan tetap menjaga pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) tanpa adanya eksploitasi alam yang merusak lingkungan. Sebab, kata Sultan, pengembangan kawasan industri dan pemanfaatan SDA sering tidak optimal dan cenderung ekploitatif, sehingga perlu dibenahi dengan berbagai pertimbangan.
Diantaranya, menurut Sultan, desa Wisata hendaknya menata kembali, berbagai potensi alam yang belum tergarap secara optimal, baik alami maupun buatan.
“Perlu pengelolaan dan pengembangan secara baik,” ungkap Sultan. (pr/ian/humas pemda diy)
Redaktur: Rudi F