Kekeringan di Wilayah Prambanan Cukup Parah, APPKY Sumbang Air Bersih

SLEMAN – Kekeringan yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Sleman, DIY cukup memperihatinkan. Di tengah sulitnya ekonomi saat ini, warga bahkan banyak yang harus membeli air bersih untuk dikonsumsi.

Terpanggil untuk meringankan beban warga yang mengalami kesulitan di musim kemarau tersebut,  Asosiasi Pengusaha Persewaan Kendaraan Yogyakarta (APPKY) menggelar bhakti sosial dengan memberikan bantuan air bersih di Kecamatan Prambanan, Sleman. Minggu (13/09/2015).

Ketua APPKY, Haris Panjaitan mengatakan pihaknya menggelontorkan air di tiga  tempat. Di Dukuh Gedang Atas, Desa Sambirejo, sebanyak 20 tangki atau 100.000 liter, di Bokoharjo 5 tangki, dan di Gayamharjo 5 tangki. Bantuan yang diberikan tersebut berasal dari dana yang dikumpulkan anggota APPKY.

“Karena antusiasme anggota APPKY, semula yang rencana hanya akan menyumbang lima tangki ternyata bisa terkumpul dana cukup untuk 76 tangki. Namun karena keterbatasan unit untuk distribusi saat ini baru di serahkan 30 tangki. Sisanya akan dikirim di desa lain yang lebih membutuhkan,”  tutur Haris yang pemilik Raperjaya Transport, di sela-sela kegiatan.

Dikatakan Haris, warga di Dukuh Gedang Atas sudah mengalami krisis air sejak beberapa bulan terakhir, sehingga porsi bantuan paling besar. Sebenarnya ada jaringan air pam, namun saat ini sudah tidak berfungsi.

“Padahal daerah itu di pinggir jalan dan ada beberapa bak   yang dulunya di bangun, tapi sekarang  dibiarkan merana,” ungkapnya.

Menurut keterangan warga setempat,  kata Haris, selama musim kemarau mereka kesulitan mendapatkan air bersih untuk diminum. Warga harus berjalan sekitara satu kilo meter untuk mengambil air atau terpaksa membeli. Tak hanya itu, untuk keperluan Mandi Cuci Kakus (MCK), juga kesulitan.

“Kami berharap bantuan dari kami bisa meringankan beban warga di sini,” ucap Haris.

Wakil ketua APPKY, Suyono menambahkan, ke depan pihaknya juga berharap pemerintah daerah supaya memperbaiki jaringan air pam, agar saat musim kemarau warga tidak lagi kesulitan air bersih.

“Saya kira penting agar saluran pam difungsikan kembali. Sebab, saat musim kemarau seperti ini warga sangat membutuhkannya. Adapun bantuan seperti yang kami berikan, tentu tidak bisa memenuhi kebutuhan dalam jangka waktu yang cukup lama,” harap boss Aselia Transport ini, didampingi penanggungjawab kegiatan, Didik Dwiyantoro yang pemilik Mitra Transport.

Kepala Dukuh Gedang Atas, Suharto mengaku sangat senang dan berterimakasih atas bantuan air bersih yang diberikan APPKY.  Dia menjelaskan, Dukuh Gedang Atas membawahi dua RW yang terdiri dari 5 RT dengan  210 KK atau sekitar 676 jiwa. Sebagian besar warga Dukuh berprofesi sebagai buruh dan petani yang bercocok tanam Padi Gogo atau palawija tumpang sari.

“Selama ini kami mengandalkan air tadah hujan untuk kebutuhan minum dan MCK. Krisis air bahkan terjadi saat kemarau pendek. Dari dua RW  hanya ada dua sumur tadah hujan. Tapi tidak hujan dua bulan saja sumur sudah kering. Sementara aat ini sumur induk di dekat kelurahan Sambirejo yang dipompa ke bak besar di dekat Candi Ijo sedang perbaikan. Sehingga airnya tidak bisa disalurkan. Bantuan dari APPKY ini sangat meringankan kami,” ujarnya.

Suharto berharap agar saluran pam di padukuhannya yang telah lama mangkrak agar segera diperbaiki oleh pemerintah. Selain itu, dia juga mengatakan  Padukuhannya memang selalu di hantui musibah,  di musim kemarau dilanda kekeringan dan jika musim hujan ancaman  tanah longsor.

Pantauan di lokasi, ratusan warga menyerbu lokasi penyerahan bantuan air bersih APPKY PEDULI. Meski demikian pemberian bantuan berlangsung lancar dan tertib. Selain memberikan sumbangan air, APPKY juga memberi hiburan terhadap warga dengan pentas dangdut yang dibawakan oleh group orgen tunggal Karya Nada. (pr/kt1)

Redaktur: Rizal

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com