Langkah Nyata Kembangkan Batik Masih Ditunggu

YOGYAKARTA –  Pengakuan UNESCO  terhadap batik Indonesia membawa manfaat yang besar dalam upaya pelestraian dan pengembangan batik, antara lain sebagai momentum untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya tak benda, khususnya batik.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, melalui visi pengembangan batik Indonesia 2025  yaitu “Menjadikan batik sebagai tradisi yang hidup di masyarakat Indonesia  dan penggerak ekonomi kerakyatan yang berwawasan lingkungan” diharapkan akan ada langkah-langkah yang  nyata dari seluruh pemangku kepentingan untuk melindungi, melestarikan, dan mengembangkan batik di Indonesia.

“Yogyakarta sudah sejak dulu kala merupakan salah satu  pusat  batik terbesar di Indonesia, sehingga sangat berpotensi untuk mengembangkan batik, karena didukung oleh kekayaan warisan berbagai macam motif batik, pengrajin yang handal, ketersediaan bahan baku dan distribusi pemasaran yang tepat,” ungkap Sri Sultan dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten Perekoomian dan Pembangunan Sekda DIY, Didik Purwanto dalam peringatan Hari Batik Nasional ke 6 tahun 2015 di Pendopo Royal Ambarukmo Yogyakarta pada Jumat (02/10/2015).

Dikatakan Didik, Yogyakarta merupakan akar budaya batik dunia. DIIY  dipandang  sebagai  salah satu sentra batik utama di Indonesia yang menjadi kiblat pecinta batik diseluruh dunia.

“Yogyakarta merupakan  Kota Batik Kerajinan Tangan Dunia yang diakui World Craft Council (WWC),” katanya sebagaimana dikutip rilis resmi Humas Pemda DIY.

Sementara Ketua Umum Paguyuban Pecinta Batik Indonesia SekarJagad, Larasati Suliantoro Sulaiman mengatakan, setelah resmi diakui dunia sebagai warisan budaya  Indonesia, diharapkan masyarakat  lebih bangga dan mencintai batik.

“Pengakuan internasional terhadap batik Yogyakarta merupakan kebanggaan sekaligus tanggung jawab untuk kita semua untuk membuktikan mampu melestarikan dan mengembangkan batik,” ujarnya.

Peringatan hari batik nasional  diikuti oleh pecinta batik dari berbagai daerah seperti Solo, Pacitan, Kendal, Semarang bahkan Sidoarjo. Kegiatan dimeriahkan dengan gelar tari batik, parade batik, serta Pameran Batik Nusantara. (pr)

Redaktur: Rizal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com