YOGYAKARTA – Pengurus Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Cabang Kota Yogyakarta yang baru, periode 2016-2018, siap menjadi mitra pemerintah, lembaga Negara, dan elemen-elemen mastarakat lainnya untuk menjaga kondusifitas masyarakat Yogyakarta.
Menurut ketua umum (Ketum) IPNU terpilih, Shofwan Hadi, ke depan IPNU Kota Yogyakarta harus lebih berperan aktif dalam kegiatan kemastarakatan, terutama kepemudaan. Oleh karenanya, Shofan berencana membentuk struktur Pengurus Anak Cabang (PAC) di tingkat kecamatan se Kota Madya Yogyakarta dan memperluas jejaring kepada pelajar-pelajar di sekolah umum.
“Ukuran keberhasilan organisasi adalah bagaimana struktur bekerja, maka pembentukan PAC harus jadi target utama IPNU-IPPNU ke depan,” ujar Shofwan kepada jogjakartanews.com, Senin (28/03/2016).
Dikatakan Shofwan, IPNU dan IPPNU sebagai lembaga otonom Nahldlatul Ulama (NU) yang berfungsi membantu melaksanakan kebijakan NU pada segmen pelajar dan santri, akan terus mengoptimalkan peran-perannya di kota Yogyakarta. Oleh karenanya, IPNU dan IPPNU siap bekerjasama dengan semua pihak untuk kemajuan bangsa, khususnya Kota Yogyakarta.
“Kami siap bekerjasama dengan berbagai pihak, untuk kegiatan-kegiatan positif bagi pemuda dan pelajar,” tukas Shofwan diamnini ketua IPPNU terpilih, Wardatul Miskiyah.
Sebelumnya, pengurus IPNU dan IPPNU yang baru dipilih melalui Konverensi Cabang (Konvercab) yang diselenggarakan di kompleks Pondok Pesantren Al-Munawir Krapyak, Sabtu-Minggu (26-27/03/2016) kemarin.
Konvercab dihadiri oleh Kasi Pembinaan Kepemudaan Kantor Kesbang Kota Yogyakarta, Husni Eko Prabowo. Dalam kesempatan tersebut Husni menyampaikan bahwa IPNU dan IPPNU adalah mitra bagi Pemkot Yogyakarta terutama dalam merespon permasalahan di tingkatan pemuda, seperti narkoba dan ancaman ideologi yang mengarah kepada terorisme.
“Kami mengucapkan selamat kepada Ketua Umum IPNU dan IPPNU yang baru. Semoga dengan kepengurusan yang baru ini ke depan akan lebih baik dan semakin bisa bersinergi dengan kami untuk memajukan kota Jogja, terutama dalam menciptakan generasi muda yang lebih berjiwa nasionalis, mencintai ideologi bangsanya, dan terbebas dari segala bentuk tindakan negatif yang bisa merusak citra kota Jogja sebagai kota pelajar,” kata Husni.
Sementara Ketua panitia Konfercab, Muhammad Saiful Al-Ayyubi mengatakan, Konfercab IPNU dan IPPNU kali ini mengusung tema ‘Hompimpa Alaium Gambreng’. Hal itu, kata dia, merujuk kepada jargon permainan tradisional anak-anak yang kini mulai terlupakan.
“Ada filosofi dari permainan ini. Yaitu bahwa pasti ada yang kalah dan menang dalam persaingan.,Tetapi yang penting adalah bagaimana semua bisa rela legowo, adil, dan menerima keputusan bersama siapa yang nantinya memimpin organisasi,” jelasnya.
Sekadar informasi, proses pemilihan ketua IPNU di ajang Konfercab ini memunculkan nama dua kandidat Shofwan Hadi dan Fakhrur Rifa’i. Sementara untuk IPPNU Wardatul Miskiyah dan Ufiya Ajdar. Dalam pemilihan Ketum baru yang berlangsung dengan penuh rasa kekeluargaan tersebut, Shofwan Hadi terpilih menggantikan Ketum IPNU Cabang Kota Yogyakarta demisioner Lutfi Ainun Najib. Sedangkan Wardatul Miskiyah menggantikan Ketum IPPNU demisioner Roihatul Firdaus. Sidang pemilihan ketua ini dipimpin oleh Ketua Pengurus Wilayah IPNU Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Nova Andriyanto. (pr*/Rifki Fairus)
Redaktur: Rudi F