Cholid: Ratusan Etnis Modal Menjadi Bangsa Besar

BANTUL – Indonesia yang memiliki ratusan etnis dari Sabang sampai Merauke dinilai sebagai  asset berharga yang harus dijaga. Keberagaman etnis dengan corak budaya masing-masing ini menjadi modal dasar dan kekuatan Indonesia untuk menjadi negara maju.

Menurut anggota MPR Cholid Mahmud Terdapat lebih dari 500-an Etnis di Indonesia. Jika keragaman itu tetap bersatu  dalam Bhineka Tunggal Ika maka bisa menjadi modal sosial yang luar biasa bagi keberlangsungan kehidupan NKRI.

“Indonesia merupakan negara besar dengan luas wilayah mencapai 5.800.000 kilometer persegi termasuk di dalamnya 17.508 pulau. Wilayah luas, penduduk besar dengan 500an etnis, budaya yang beragam. Ini potensi kita menjadi kekuatan besar Indonesia,” tandas anggota DPD RI Dapil DIY ini, dalam sosialisasi 4 Pilar MPR di Taman Inala Resto Tamantirto, Kasihan, Bantul, DI Yogyakarta, Minggu (04/09/2016).

Kegiatan yang diselenggarakan bekerjasama dengan Yayasan Amal Sholeh (YAS) Bantul ini diikuti 150 tokoh masyarakat, pemuda dan pelajar dari berbagai pelosok di Kabupaten Bantul, DIY. Mereka tampak antusias mengikuti acara untuk kembali meneguhkan semangat persatuan.

“Keberagaman etnis ini menjadi modal sosial, semacam menjadi energi penggerak dalam mendorong lajunya suatu kemajuan,” tandasnya.

Unsur-unsur dalam kebiasaan masyarakat Indonesia tersebut tetap memiliki dua makna, yakni kebersamaan bergerak mengejar kemajuan zaman melalui penguasaan teknologi. Kemajuan teknologi tak bisa diremehkan untuk kemajuan bangsa.

“Di sisi lain kebersamaan juga membentengi nilai-nilai budaya luhur dari terjangan arus kemajuan peradaban,” imbuhnya.

Cholid mengingatkan, terjangan arus kemajuan peradaban ini terkadang tidak peduli dengan filosofi dasar kehidupan bangsa. Apalagi saat ini masih harus mengejar kemajuan zaman melalui penguasaan nilai-nilai agama, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

“Kita harus menjaga kepribadian luhur bangsa dari terjangan arus peradaban materialis-sekularistis agar tetap memiliki jati diri dan karakter mulia,” tegasnya.

Untuk menanggulangi ancaman tersebut, maka perlu menanamkan nilai-nilai Pancasila. Hal itu untuk membentengi diri dan generasi muda pada kemajuan teknologi yang tak bisa diremehkan begitu saja.

“Perlu juga menghilangkan kesempatan untuk berkembangnya primodialisme sempit pada setiap kebijaksanaan dan kegiatan,” tegasnya. (dna)

Redaktur: Faisal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com