Forum Budayawan Lintas Iman IRB Kirim Bantuan untuk Korban Banjir

GUNUNGKIDUL – Tokoh dan budayawan lintas iman yang bernaung dalam rumah pergerakan ‘Indonesia Rumah Bersama’ (IRB) mengirim bantuan langsung kepada korban bencana banjir dan tanah longsor di Dukuh Jelok, Desa Beji, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Sabtu (02/12/2017).

Bantuan berupa bahan makanan pokok tersebut berasal dari donatur relasi jejaring IRB di Jakarta, salah satunya dari tokoh lintas iman, Paulus Nur Wardono. Bantuan diserahkan oleh Budayawan IRB Supriyanto didampingi Arif Zubair, Sigit Sugito, serta Tim dari PT. Bhumi Atala Dwipa. Bantuan diterima relawan bencana Aminudin Aziz didampingi perwakilan warga Jelok, Sugiman.

Saat menyerahkan bantuan, Supriyanto mengatakan, turut prihatin atas bencana yang melanda warga Dukuh Jelok. Ia berpesan agar warga tetap bersabar dan semangat menghadapi ujian dari Tuhan tersebut.

“Kami berharap bantuan ini dapat sdikit meringankan beban saudara-saudara di Dukuh Jelok,” tutur Supriyanto.

Dikatakan Supriyanto, jejaring IRB di Jakarta melalui Paulus Nur Wardono dan kawan-kawan terus menggalang bantuan untuk korban bencana terdampak siklon tropis Cempaka di Gunungkidul, khususnya di Jelok.

“Sampai saat ini saudara-saudara di Jelok masih terisolir akibat putusnya jembatan penghubung ke pusat desa dan kecamatan. Tentu ini juga masih perlu ada dapur umum dan sebagainya yang mendesak,” imbuh Supriyanto yang juga bagian tim dari Bhumi Atala Dwipa.

Dia menambahkan, penggalangan dana sebagai bentuk empati terhadap para korban bencana alam di Dukuh Jelok akan terus digalang sampai kondisi masyarakatnya kembali normal.

Mewakili warga, Aminudin Aziz mengucapkan terimakasih kepada Supriyanti, para donator IRB, terkhusus kepada Bapak Paulus Nur Wardono di Jakarta. Menurutnya bantuan dari IRB sangat berarti bagi Warga Jelok.

Dikatakan Aziz, di Kecamatan Patuk ada dua titik bencana terparah, yaitu di Bunder dan Dusun Jelok Desa Beji. Namun dibandingkan Bunder, menurutnya akses menuju Jelok lebih sulit, termasuk untuk mendistribusikan bantuan.

 “Di Jelok ada sekitar 150 KK dengan 350 jiwa. Akibat putusnya jembatan Jelok, masyarakat terisolir. Untuk menuju dukuh Beji yang dekat dengan akses sekolah, layanan kesehatan, pasar, dan akses publik lainnya harus ditempuh 20 Km dari Ngleri atau  8 Km lewat Gading, tapi medannya sangat berat,” ujar Aziz yang aktivis Kampung Nusantara, forum lintas iman di Gunungkidul.

Aziz menambahkan, untuk saat ini bantuan bahan makanan mentah memamang yang sangat diperlukan warga Jelok.

“Jadi sangat tepat jenis bantuan dari rekan-rekan Indonesia Rumah Bersama. Ini sangat membantu warga, dan kami ucapkan banyak terima kasih,” tutup pionir pengembangan desa wisata Jelok ini. (rd)

Redaktur: Ja’faruddin AS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com