YOGYAKARTA – Buku ‘Soedirman, The Great Genuine General’, dinilai sejarawan sebagai buku terlengkap dan otentik yang pernah ada. Buku yang ditulis oleh (alm) Bugiakso dan Nining Tejaningsih (Cucu Jenderal Soedirman) dengan proses yang cukup panjang tersebut, bukan sekadar biografi yang lengkap, namun juga sarat nilai perjuangan seorang patriot bangsa yang tidak pernah di eksplor selama ini dalam buku-buku sejarah maupun referensi yang menuliskan tentang Panglima Besar (Pangsar) Jenderal Soedirman,
“Dalam buku ini baru saya temukan jawaban mengapa beliau (Pangsar Jenderal Soedirman) bisa sekuat itu, bisa bertahan dalam kondisi fisik yang lemah namun mampu memimpin pasukan pejuang untuk mengalahkan penjajah. Ternyata karena beliau memiliki filosofi hidup yang luar biasa,” kata sejarawan, Prof. Dr. Anhar Gonggong saat menjadi pembanding dalam bedah buku Soedirman The Great Genuine General, di Museum Sasmitaloka Jenderal Soedirman, Jl. Bintaran, Yogyakarta, Rabu (20/12/2017) sore.
Anhar juga menegaskan, bahwa Jenderal Soedirman juga merupakan sosok yang menunjukkan betapa demokratisnya Indonesia di awal kemerdekaan,
“Jenderal Soedirman ini adalah satu-satunya panglima angkatan bersenjata yang dipilih langsung oleh para tantara pada waktu itu. Beliau juga didukung rakyat. Fakta sejarahnya begitu, jadi bangsa kita memang demikratis,” imbuhnya.
Sementara pembedah lainnya, pengamat politik dari President University Dr. Muhammad A.S Hikam, APU mengatakan, isi buku ‘Soedirman The Great Genuine General’ harus disebarkan dengan cara kekinian. Kendati dalam format buku sudah menarik dari sisi bahasa maupun tampilan, kata dia, namun isi buku perlu disampaikan dalam bentuk yang lebih mudah dipahami public,
“Buku ini bisa dijadikan bahan untuk pembuatan film agar pesan-pesan inspiratif dari buku ini lebih bisa tersampaikan kepada generasi jaman now,” ujarnya.
Sementara putra bungsu Pangsar Jenderal Soedirman Ir. Muhammad Teguh Bambang Cahyadi Soedirman mengatakan, penulis buku yang merupakan keponakkannya adalah sosok yang paling mampu menulis kisah-kisah kehidupan Ayahandanya,
“Buku ini menceritakan apa adanya. Kami, keluarga, menilai Jenderal Soedeirman adalah panutan yang sempurna. Terima kasih untuk semua pihak yang mendukung terselenggaranya acara (launching) buku ini,” katanya.
Bedah buku dihadiri Jenderal (Purn) Agum Gumelar yang bertindak sebagai key note speaker. Bedah buku yang dihadiri sekitar 200 peserta undangan dari unsur TNI, Perguruan Tinggi, dan Masyarakat tersebut dimoderatori oleh Dr. Hempri Suyatna, S.Sos, M.Si (akademisi UGM).
Hadir dalam bedah buku, Ketua IKAL Komisariat DIY, Sugiyanto Harjo Semangun; Kasrem 072/Pamungkas, Kolonel Inf Ida Bagus Ketut Surya, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) DIY, Pimpinan DPRD DIY, Pematung Yusman, dan sejumlah tokoh masyarakat DIY.
Sekadar Informasi Kegiatan Bedah Buku Soedirman The Great Genuine General diselenggarakan IKAL DIY bekerjasama dengan Korem 072/PMK untuk memperingati Hari Juang Kartika Tahun 2017. Acara bedah buku tersebut serangkaian dengan pameran tunggal Yusman bertajuk, ‘Pameran Retrospektif 32 Tahun Yusman; Menandai Indonesia’ yang digelar di Jogja Gallery, Alun-Alun Utara Yogyakarta, 20 Desember 2017 hingga 10 Januari 2018 mendatang. (rd)
Redaktur: Ja’faruddin AS