YOGYAKARTA – Kondisi petani di Indonesia hingga saat ini masih banyak yang jauh dari kesejahteraan. Realitas tersebut masih menjadi keprihatinan bersama Keluarga Besar Marhaenis Yogyakarta.
Ketua Dewan Pimpinan Provinsi Keluarga Besar Marhaen Daerah Istimewa Yogyakarta (DPP KBM DIY), Agus Subagyo mengatakan, tepatnya pada 1 Januari 1999 telah melalui perjalanan dan dinamika dalam melaksanakan perinsip Marhaenisme sebagai ajaran Bung Karno dalam berjuang, mengisi dan melanjutkan kemerdekaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Marhaenisme sebagai ajaran asli pribumi merupakan penggalian Bung Karno untuk memberikan petunjuk anak-anak bangsa mengisi dan melanjutkan kemerdekaan Republik Indonesia,” Kata Agus Subagyo dalam acara HUT KBM Ke-19 tahun KBM di Banteran, Jl. Palagan Km 10 Yogyakarta, kemarin.
Dalam orasi refleksi HUT ke-19 tahun KBM, Agus menerangkan, Marhaenisme dalam buku Dibawah Bendera Revolusi adalah berasal dari Pak Marhaen , petani di Bandung Selatan ketika itu. Bung Karno, kata dia, mengadakan dialog banyak hal.
“Bung Karno menyimpulkan inilah gambaran petani negriku. Rakyat miskin bangsaku. Rakyat yang sedang atau diperas, dijajah, dan dijarah hasil perekonomiannya oleh orang-orang asing. Demikianlah sedikitnya menggambarkan penderitaan kaum tani negri kita,” ujarnya.
Deitegaskan Agus, KBM dengan Marhaenismenya merupakan alat dan sebagai bentuk pembekalan pada kader-kader bangsa untuk ber Indonesia. Ia mengajak kaum muda bangsa Indonesia untuk memahami penderitaan dan perjalanan sejarah bangsa ini sejak para pendiri negara berjung.
“Bukan belajar dari orang-orang asing lewat buku-bukunya. Tapi adalah sejarah nyata dari para pendiri negara diantaranya adalah Bung Karno,” tegasnya.
Dalam refleksinya, Agus juga menyinggung tahun 2018 yang merupakan tahun politik, dimana KBM akan menjemput situasi-situasi yang sulit dalam Pilkada 2018 dan 2019.
“Marilah pesta demokrasi tersebut kita dasar kan pada sebuah pesta yang memahamkan toleransi, perbedaan politik serta pencapaian Pilkada atau Pileg maupun Pilpres. Marilah kita pahami demokrasi Pancasila, karena pemahaman itu akan mendewasakan kita dalam berbangsa dan bernegara,” tandas Mantan Anggota DPRD DIY Periode 2004-2019 ini.
Sekadar informasi, Acara HUT KBM Ke 19 oleh DPP KBM DIY dilaksanakan Sabtu (06/01/2018) dimulai Pukul 15.30 Wib. Acara yang dihadiri oleh 29 peserta segenap pengurus DPP KBM DIY. Peringatan HUT ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua DPP KBM DIY, Agus Subagyo. Setelah tumpeng di potong dengan disambut tepuk tangan kemudian diserahkan kepada Bambang Setyo Handoyo sebagai sesepuh DPP KBM DIY. (rd)
Redaktur: Ja’faruddin. AS