Semarak Merah Putih di Kampung Gambiran, Cermin Semangat TMMD Merawat Ruh Kemerdekaan

YOGYAKARTA – Kampung Gambiran di Kelurahan Pandeyan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta kini nampak berbeda. Kampung di kawasan bantaran Sungai Gajah Wong itu, kini benar-benar bersolek. Disepanjang jalan yang membelah kampung terhampar bendera merah putih yang dipasang prajurit Kodim 0734/Yogyakarta dibantu warga dalam Program TNI Manunggal Membanggun Desa (TMMD) Reguler Ke – 101 Tahun 2018.

Bendera dwi warna itu terpasang hingga mengelilinggi  gang dan jalan kecil di perkampungan, bahkan di sepanjang Sungai Gajah Wong. Selain semarak bendera merah putih, umbul – umbul juga terpampang di setiap sudut jalan kampung. Nuansa Merah Putih di kampung Gambiran itu bahkan lebih meriah ketimbang saat perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang diperingati setiap tanggal 17 Agustus.  

Tak sekadar mempercantik kampung, namun Merah Putih di seantero kampung merupakan simbolisasi yang sarat makna.

Menurut Komandan Kodim 0734/Yogyakarta Letkol Inf Rudy Firnansyah S.E., M.M. meski hanya terdirii dua warna dan dalam struktur yang sangat sederhana, tapi Merah Putih sebagai simbol negara sejatinya memiliki makna historis dan filosofis yang sangat kuat dalam merawat ruh kemerdekaan,

“Secara historis, bendera Merah Putih telah digunakan sejak era kejayaan Kerajaan Majapahit dan secara filosofis warna merah memiliki makna keberanian mengalirkan darah dan mengorbankan jiwa raga. Sementara warna putih melambangkan kesucian hati dan ketulusan jiwa demi kemerdekaan,” tutur Letkol Inf Rudy Firnansyah S.E., M.M yang sekaligus Dansatgas TMMD, Senin (26/03/2018).

Dikatakan Dandim, dalam pelaksanaan TMMD mencuat gagasan dari masyarakat dan Satgas TMMD untuk menjadikan sebagian kawasan kampung Gambiran menjadi kampung merah putih. Menurutnya gagasan bersama itu sekaligus menjadi cermin betapa TNI dan Rakyat benar-benar dalam satu jiwa untuk bersama-sama membangun Indonesia,

Ide Kampung Merah Putih, kata Dandim, juga muncul dari keprtihatinan akan realitas kurangnya penghargaan terhadap bendera kebanggaan Bangsa Indonesia oleh masyarakat saat ini,

“Mari kita melihat realitas di lingkungan kita dan melakukan penilaian secara jujur dan jernih. Relatif masih jarang rumah masyarakat baik di kampung-kampung maupun di kota yang menyediakan tiang bendera yang pantas untuk mengibarkan simbol negara itu pada momentum hari-hari besar nasional. Kebanyakan dipasang ala kadarnya,” ujar Dandim saat meninjau pelaksanaan Pra TMMD.

TMMD menurutnya merupakan momentum yang tepat untuk mengingatkan masyarakat  Pandean dari berbagai lapisan dan status sosial untuk lebih menghargai bendera Merah Putih sebagai simbol negara yang direbut dan diperjuangkan dengan darah dan air mata oleh para pejuang kemerdekaan,

“Harapannya dengan dibentuknya Kampung Merah Putih di Pandean,  masyarakat akan lebih memiliki keberanian dan hati yang suci sehingga mau mengorbankan dirinya untuk NKRI ini,” harap Dandim.

Ka Pok Tuud Kodim 0734/Yogyakarta Pelda Muldiharto menambahkan, Kampung Merah Putih dibangun di wilayah Rt.11 Gambiran, tepatnya berada di atas bantaran sungai Gajah Wong,

“Sebagai perwujudan rasa nasionalisme dan kesetiaan warga terhadap merah putih, maka warga memberikan nama kampung merah putih, yang diharapkan juga menjadi destinasi wisata yang banyak menarik wisatawan,” ujarnya.

Tokoh pemuda Kampung Gambiran, Andi Lukman (35) mengungkapkan rintisan taman sebagai ruang publik sekaligus tempat wisata sudah lama diupayakan namun belum bisa direalisasikan sesuai harapan. Wahana tersebut, kata dia, memang rencananya akan dinamakan kampung Merah Putih,

“Sebenarnya kami akan membuat Kampung Merah Putih di Kampung Gambiran ini sudah lama, namun baru terlaksana sekarang ini bekerjasama dengan Kodim 0734/Yogyakarta dalam program TMMD ini,” katanya belum lama ini.

Sementara Ketua RT.11,  RW 10, Marjianto mengungkapkan, setelah dirapikan satgas TMMD dan warga, Kawasan Wisata Kampung Merah Putih saat ini benar-benar menyuguhkan pemandangan yang begitu eksotik, dengan mempertahankan suasana yang masih alami. Pengunjung bisa bersantai di gasebo – gasebo model kuno dari kayu untuk bersantai sambil menikmati keasrian Sungai Gajah Wong. Di sana juga terdapat taman bermain anak – anak.

“Akses menuju ke lokasi wisata Kampung Gambiran ini terbilang mudah dan yang pasti tempatnya cocok untuk warga yang membutuhkan refreshing,” ujarnya.

Hal senada dikemukakan Ketua Rw 10 Gambiran, Susilo. Program TMMD yang salah satunya mewujudkan terbentuknya kampung Merah Putih sangat bermanfaat bagi warganya. Ia yang mewakili warga juga mengucapkan terima kasih kepada segenap jajaran Kodim 0734/Yogyakarta yang telah membuat kampung Gambiran menjadi lebih baik,

“Warga sangat berterimakasih kepada Kodim 0734/Yogyakarta. Adalah suatu kehormatan bagi kami semua selaku warga Gambiran dengan dipilihnya kampung kami di jadikan sasaran pembangunan TMMD dengan program secara fisik maupun non fisik sehingga kampung kami bisa lebih maju,” pungkasnya.

Program Pra TMMD Reguler yang ke-101 Kodim 0734/Yogyakarta sudah dimulai sejak Minggu (18/03/2018), sedangkan secara resmi gelaran TMMD akan resmi dibuka pada Rabu (28/03/2018) hingga penutupan 26 April 2018 mendatang. Pos Kotis TMMD yang merupakan tempat sentral untuk informasi dan  admistrasi berada di bekas bangunan pabrik kulit milik Pemerintah Kota Yogyakarta yang letaknya berada tidak jauh dari lokasi pembagunan talud sungai  Gajah Wong, tepatnya di Kampung Gambiran.

Program yang dilakukan meliputi pembangunan talud sungai Gajah Wong sepanjang 85 meter, bedah Rumah Tak Layak Huni  (RTLH) sebanyak 10 unit, renovasi MCK untuk umum 4 unit, rehab Balai Rw 08 yaitu 1 unit dan perbaikan ruang publik 1 unit. (rd)

Redaktur: Ja’faruddin. AS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com