Pembangunan Talud Gajah Wong Tak Hanya Bernilai Fisik

YOGYAKARTA – Bantaran Sungai Gajah Wong di Kampung Gambiran, Kelurahan Pandeyan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, termasuk dalam kawasan rawan bencana tanah longsor dan banjir. Guna mengantisipasi potensi bencana alam di Kampung tersebut, Kodim 0734/Yogyakarta memprioritaskan  pembangunan talud sebagai sasaran program TNI Manunggal Membangun Desa Reguler 101 tahun 2018,

Komandan Kodim (Dandim) 0734/Yogyakarta, Letkol. Inf. Rudi Firmansyah, S.E.,M.M. menuturkan, pembanguan talud di kawasan bantaran Sungai Gajah Wong menjadi prioritas utama sasaran TMMD karena merupakan kawasan konservasi untuk penanganan antisipasi bencana banjir dan tanah longsor,

“Di sini memang kalau hujan terus-menerus kemudian ada luapan sungai terjadi tanah longsor di pinggir sungai. Terlebih ada rumah-rumah warga yang merapat ke arah pinggir sungai Gajah Wong, sehingga kita menjadikan pembangunan talud ini sebagai sasaran utama supaya  cepat selesai sehingga bisa mencegah longsor di pinggiran sungai Gajah Wong,” tuturnya saat meninjau langsung pembangunan talud, Jumat (04/06/2018) siang.

Dijelaskan Dandim, ditargetkan pembangunan TMMD sudah selesai selama sebulan pelaksanaan TMMD. Guna mempercepat pembangunan, diterjunkan 150 personel Satgas TMMD dari unsur TNI-Polri. Dandim optimistis pembangunan talud sepanjang 157 meter tersebut selesai sesuai yang ditargetkan karena adanya antusiasme masyarakat yang turut membantu,

“Di luar Satgas TMMD setiap harinya banyak masyarakat yang membantu. Kalau hari libur sebanyak 50 orang, kalua di luar hari libur bisa lebih dari 100 orang,” kata Dandim yang sekaligus Komanda Satgas TMMD.

Sementara itu, tokoh masyarakat Pandeyan, Buyung Muhamad Iqbal, ST. M.Eng mengatakan, program TMMD sangat bermanfaat bagi masyarakat di Pandeyan, terutama pembangunan talud. Menurut warga RT 38 RW 10 Kampung Gambiran ini, manfaat talud nantinya tidak hanya dinikmati masyarakat di Pandeyan saja, tapi oleh masyarakat yang lebih luas lagi,

“Talud itu hasilnya nanti tidak hanya akan dinikmati masyarakat Pandeyan saja, melainkan masyarakat di sekitarnya dan siapapun yang berkunjung ke Pandeyan. Terlebih dalam program TMMD ini juga semakin memperindah taman legawong yang berada di tepi Gajah Wong,” ujar Aparatur Sipil Negara di Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta ini.

Lebih lanjut buyung mengatakan, pembangunan talud bukan hanya bernilai fisik. Sebab menurutnya tujuan pembangunan talud untuk mengantisipasi bencana alam juga bernilai kemanusiaan. Selain itu, kata dia, dalam proses pembangunannya dimana berbagai unsur masyarakat terlibat, menunjukkan semangat gotong-royong serta motivasi bekerja keras bagi masyarakat,

“Masyarakat yang terlibat dalam pembangunan talud akan merasakan langsung betapa bersinergi dengan TNI-Polri dan Pemerintah menjadikan apa yang selama ini diharapkan masyarakat cepat terealisasi. Di situ semangat prajutit Satgas TMMD juga bisa menjadi contoh untuk membangun etos kerja, kedisiplinan dan kerja keras bagi masyarakat,” kata Buyung menambahkan. (rd)

Redaktur: Ja’faruddin. AS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com