Jelang Konser Indonesia Damai, Slank Bukber dengn Sultan

YOGYAKARTA – Jelang konser KONSER INDONESIA DAMAI #PANCASILARUMAHKITA, Jumat (01/05/2018) besok, Band Kawakan Slank buka bersama dengan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X dan Keluarga di Kraton Kilen, Kamis (31/05/2016).

Setibanya di Yogyakarta, personel Slank Pukul 16.00 WIB dan sejumlah crew pawai naik 5 buah andong start dari Hotel 101 Jl. Margo Utomo,  melewati Malioboro, kemudian Titik Nol, Alun-alun dan finish di Kraton Kilen.

Buka bersama Sri Sultan HB X dan keluarga tertutup untuk media.

Slank bakal menggelar konser memperingati hari lahir Pancasila di lapangan Graha Sabha Pramana UGM Yogyakarta, Jumat (01/05/2018) pada pukul 15.00 hingga 17.30 WIB. pada pukul 15.00 hingga 17.30 WIB.

Acara tersebut dihelat panitia bersama Pusat Studi Pancasila (PSP) UGM bekerja sama dengan Sekber Keistimewaan DIY, Gelora Bahana Patria, KAGAMA, Ika UII DAN Pramuka Kwarda DIY.

Menurut DR. Heri Santosa, M.Hum dari PSP UGM, konser diselenggarakan untuk memperingati hari lahir Pancasila ke-73 tahun, sekaligus meneguhkan jati diri UGM sebagai Universitas Pancasila.

Heri menjelaskan, KONSER INDONESIA DAMAI #PANCASILARUMAHKITA diawali penampilan NOS INDONESIA Band. Selanjutnya, kata dia, acara secara resmi  dibuka dengan penampilan aubade ribuan pelajar/mahasiswa gabungan lintas sekolah se-Yogyakarta yang dipersembahkan oleh paduan suara legendaris Gelora Bahana Patria.

Daftar lagu  menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya (Cipt. WR Soepratman), Api Kemerdekaan (Cipt. Joko Lelono), Mata Air (Ost Rudy Habibie), Gebyar-Gebyar (Cipt. Gombloh) dan Mars Pancasila (Sudarnoto).

“Acara dilanjutkan penampilan Tari Nusantara dari Sanggar Gita Gilang yang membawakan berbagai jenis kesenian dari berbagai wilayah, seperti Jawa, Betawi, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Papua dan masih banyak lainnya. Tarian ini menggambarkan kekayaan dan keanekaragaman budaya di Indonesia. Meskipun berbeda budaya namun tetap bersatu dalam bingkai NKRI,” ungkapnya saat Press Coverence di PSP UGM, Minggu (27/05/2018) didampingi panitia bersama Widihasto Wasana Putra (Sekber Keistimewaan DIY) dan Ki Priyo Dwiharso (Gelora Bahana Patria).

Konser akan diselingi  orasi kebangsaan sejumlah tokoh yakni Sri Sultan Hamengku Buwono X, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D. Eng. (Rektor UGM), Prof. DR. A. Syafei Maarif, Prof. DR. Mahfud MD dan perwakilan mahasiswa. Puncak acara adalah penampilan musik SLANK.

Widihasto Wasana Putra menambahkan, Group SLANK dipilih karena dikenal konsen mengampanyekan Indonesia Damai melalui karya lagunya. Selain itu, kata Hasto, SLANK adalah group musik yang memiliki penggemar lintas batas, khususnya generasi muda,

“Diharapkan melalui momentum ini spirit nilai-nilai Pancasila dapat terpatri di hati dan pikiran generasi muda serta terimplementasi dalam praktek kehidupan sehari-hari. Acara bersifat terbuka untuk umum (gratis). Panitia Bersama menghimbau para penonton mentaati arahan petugas di lapangan,” harap Hasto.

Menurut Hasto, sehari sebelum konser digelar, Kamis (31/05/2018), pada Pukul 15.30, SLANK akan pawai andong dengan rute start dari Tugu Pal Putih – Jl. Margo Utomo – Jl. Malioboro – Jl. Margo Mulyo – Jl. Pangurakan – Jl. Pekapalan Barat – finish di Kraton – dilanjut buka bersama Sri Sultan Hamengku Buwono X dan keluarga di Kraton Kilen. Acara buka bersama bersifat tertutup untuk umum,

“Usai itu pukul 18.30 akan digelar jumpa pers SLANK di Kraton Kilen,” imbuhnya

Masih menurut Hasto, urgensi kegiatan ini adalah pertama merawat ingatan kolektif warga bangsa atas konsensus nasional Pancasila. Kedua upaya idiologisasi nilai-nilai Panca sila kepada generasi muda,

“Ketiga sebagai gerakan sinergi lintas kalangan tetap menjaga tegaknya NKRI berdasarkan Pancasila melawan ancaman kelompok radikal dan faham yang mengingkari konsensus nasional,” tukasnya.

Selain Konser, peringatan Hari Lahir Pancasila diisi rangkaian acara seperti Pelatihan Pengembangan Ilmu Kepancasilaan, Diskusi tentang Membaca Pancasila, Sarasehan Lintas Generasi Pancasila dan Generasi Masa Depan Indonesia, serta Kursus dan Kongres Pancasila X dengan tema Pancasila sebagai Ideologi Dunia. Dalam rangkaian Kursus dan Kongres Pancasila dilaksanakan pula FGD Forum Rektor se-Indonesia dan pertemuan Pusat Studi/Kajian Pancasila yang menkaji masalah-masalah Pancasila baik yang aktual maupun perenial.

“Panitia bersama memohonkan dukungan doa restu dari masyarakat Yogyakarta agar acara berjalan aman,” pungkas Hato. (Kt1)

Redaktur: Fefin Dwi S

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com