YOGYAKARTA – Sebagai upaya mencegah peredaran dan penyalahgunaan narkoba, Prajurit dan PNS Kodim 0734/Yogyakarta, mengikuti sosialisasi dan penyuluhan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dari Denkesyah Yogyakarta, Senin (21/019/2019).
Acara yang diselenggarakan di Aula Makodim 0734/Yogyakarta tersebut bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada prajurit dan PNS Kodim 0734/Yogyakarta tentang dampak negatif Narkoba,
“Sehingga diharapkan para prajurit mendapatkan gambaran dalam upaya mencegah diri dan keluarga dari pengaruh bahaya Narkoba,” kata Kepala Staf Kodim 0734/Yogyakarta, Mayor Inf. Acuk Andriyanto, mewakili Dandim dalam sambutannya.
Dikatakan Kasdim, untuk menanggulangi bahaya Narkoba, diperlukan kebijakan dan strategi kampanye atau sosialisasi tentang bahaya Narkoba yang komprehensif, multi disiplin, terkoordinasi, terpadu, konsisten, tepat waktu, berkelanjutan, dan keterkaitan.
Sementara itu, dari Denkesyah 04.04.02 Yogyakarta Kapten Ckm Kowad Nevi Rachmawati sebagai nara sumber mengungkapkan, peredaran Narkoba di Indonesia dewasa ini sudah sangat membahayakan, dengan menimbulkan korban yang tidak sedikit jumlahnya. Jenisnya pun kini semakin bertambah dan bermacam-macam,
“Penggunaan Narkoba disebabkan karena ingin coba-coba, lifestyle (gaya hidup) dan adanya tekanan hidup, yang mengakibatkan penggunanya mengalami gangguan kesehatan dan kejiwaan. Deteksi terhadap ciri-ciri pengguna Narkoba dapat dilihat dari adanya perubahan tingkah laku, pergaulan lingkungan, kebiasaan dan gaya hidup yang tak lazim, serta adanya penurunan atau gangguan kesehatan secara fisik dan mental,” kata Kapten Ckm Kowad Nevi.
Menurutnya, berbagai upaya untuk mencegah beredarnya Narkoba di Indonesia telah dilakukan, diantaranya dengan sosialisasi-sosialisasi tentang bahaya narkoba, pemberantasan jalur suplai dan rehabilitasi bagi pengguna Narkoba.
“Namun, upaya tersebut jelas tidak cukup, tanpa didukung kerja sama dari seluruh komponen dan instansi, baik dari instansi militer dan kepemerintahan,” pungkas dr. Nevi. (kt1)
Redaktur: Faisal