YOGYAKARTA – Merebaknya layanan aplikasi dompet elektronik (e-wallet) sebagai penyimpan uang sedang menjadi tren dan sudah merambah ke generasi milenial. Penggunaan layanan berbasis android ini masih didominasi hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Pemanfaatan aplikasi e-wallet pun belum menyentuh sisi sosial dari kehidupan manusia itu sendiri.
Hal inilah yang menjadi salah satu latar belakang diperlukannya inovasi dalam penghimpunan dana infak dan sedekah khususnya di masjid lingkungan masyarakat, karena pada zaman sekarang kehidupan masyarakat tidak bisa dipisahkan dengan teknologi terlebih gaya hidup masyarakat sekarang yang lebih menyukai hal-hal yang praktis dan mudah.
Pemuda kelahiran Kota Baru Kalimantan Selatan Muhammad Al Faridho Awwal berusaha merumuskan konsep terkait pembayaran sedekah di masjid disinergikan dengan layanan e-wallet. Secara teknis layanan e-wallet donatur dihubungkan langsung dengan rekening masjid yang bersangkutan, sehingga penerimaan dana langsung merupakan pengelola masjid yang uangnya bisa dimanfaatkan.
Faridho menjelaskan aplikasi Sedekah Quick Respone (SQR) memberikan inovasi atau ide terkait model pembayaran sedekah dan infak di masjid secara elektronik. SQR merupakan pembentukan layanan penghimpunan melalui Kode QR di mana sistem ini diharapkan dapat menyinergikan semua rekening sehingga dana apapun yang ingin disalurkan melalui rekening apapun dapat diakses melalui satu Kode QR.
Menurut Faridho dengan adanya Kode QR pada setiap masjid dan musholla yang sudah terintegrasi dengan berbagai layanan perbankan dapat mempermudah masyarakat khususnya kaum millenial untuk bersedekah dan berinfak. “Penyumbang hanya cukup mengeluarkan smart phone-nya kemudian memindai Kode QR yang tertempel di lingkungan masjid dan menuliskan nominal sedekah kemudian dana langsung masuk ke rekening masjid.”kata Faridho, Selasa (23/7) di kampus UIN Sunan Kalijaga.
Faridho menilai perwujudan layanan ini memerlukan sinergi antara Bank Indoensia, OJK dan Dewan Masjid Indonesia. Munculnya layanan ini adalah sebagai alternatif tambahan bagi masjid (khususnya masjid besar) dan musholla dalam menghimpun dana sedekah dari masyarakat. Dalam tingkat lanjutnya, mesjid atau musholla yang terdaftar diharapkan dapat membuat laporan rutin setiap bulannya kepada Dewan Masjid Indonesia (DMI).
“Perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat terkait kemunculan layanan ini sebelum layanan ini dipublikasikan dan penyampaian oleh tokoh-tokoh karismatik dari sisi dakwahnya agar masyarakat tertarik. Sehingga masyarakat mengetahui dan selanjutnya mau untuk menggunakannya.” ucap Faridho yang pernah menjadi Wakil Ketua Jam`iyyah Huffadz wal Mufakkir Islamiyah (JHMI) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Faridho mengharapkan melalui layanan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya masyarakat millenial terkait pentingnya bersedekah dan bagaimana memakmurkan masjid. Tidak hanya itu diharapkan distribusi dana sosial tidak hanya menumpuk di daerah perkotaan tetapi juga dapat disalurkan kepada masjid dan musholla didaerah terpencil sehingga tidak kekurangan dana minimal dalam operasionalnya.
Dari hasil penelitian tersebut Muhammad Al Faridho Awwal yang merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berhasil meraih medali emas dalam gelaran Pekan Ilmiah, Olahraga, Seni dan Riset (PIONIR) IX 2019 tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama 16-20 Juli 2019 di UIN Malang.
Faridho menambahkan, walaupun karya tulisnya dinyatakan sebagai pemenang, dewan juri menyarankan untuk dilakukan penelitian lanjutan guna memperkuat sistem aplikasi itu. “Dalam waktu dekat, karya tulis ini nantinya akan saya kolaborasikan penelitian lanjutannya dengan para dosen atau peneliti senior untuk diterbitkan jurnal yang terindeks scopus,” kata mahasiswa prodi Manajemen Keuangan Syariah.
Lomba Karya Tulis Illmiah Bidang Sosial ini, diikuti sebanya 36 peserta pada babak penyisihannya. Kemudian diambil 10 peserta untuk mempresentasikan papernya dalam babak final. Akhirnya ada 6 peserta yang dinyatakan menang. Medali Emas diraih Muhammad Al Faridho Awwal (UIN Sunan Kalijaga) nilai 82,67. Medali Perak oleh Novia Elga Rizkia (UIN Sunan Ampel) nilai 82,33, dan medali Perunggu disabet Nur Hamidah (UIN Sunan Gunung Djati) nilai 79,33. (pr)
Sumber: Humas UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta