YOGYAKARTA- Fakultas Biologi UGM dan Dinas Kelautan dan Perikanan DIY melakukan kerja sama implementasi teknologi dalam mendukung budidaya masal ikan wader pari.
Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof.Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc., menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dinas Kelautan dan Perikanan DIY yang telah bersedia melakukan kerja sama dengan Fakultas Biologi UGM. Dia berharap kedepan kerja sama bisa semakin berkembang dan hasilnya bisa memberikan manfaat bagi kedua belah pihak,
“Harapannya kerja sama bisa semaking berkembang tidak hanya ikan wader saja. Di Fakultas Biologi UGM juga banyak riset lainnya seperti kepiting, sidat, lobster dan udang,” jelasnya, Senin (03/03/2020) usai penandatanganan perjanjian kerja sama di Fakultas Biologi UGM.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) DIY, Ir. Bayu Mukti Sasongka, M.Si., berharap kerja sama yang telah disepakati bisa segera ditindaklanjuti sehingga diperoleh benih ikan wader yang siap dikomersialisasikan.
“Kita siap tindaklanjuti kerja sama ini sehingga menghasilkan benih yang diap dikomersialisasikan, tidak hanya sebatas penelitian saja,” terangnya.
Bayu mengatakan dengan pemanfaatan teknologi dalam budidaya ikan wader ini diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dia pun berharap nantinya budidaya dengan aplikasi teknologi tidak hanya pada ikan wader pari saja, namun juga varietas perikanan lokal lainnya.
Sementara ketua tim pengembang teknologi budidaya masal ikan wader pari Dr. Bambang Retnoaji menjelaskan bahwa implementasi teknologi dalam budidaya ikan wader pari penting dilakukan. Pasalnya, populasi ikan jenis ini di alam semakin sedikit dan terus menurun dari tahun ke tahun akibat eksploitasi untuk memenuhi permintaan pasar akan ikan ini.
Implementasi teknologi untuk pemijahan, pembibitan dan pembiakan yang dikembangkannya diharapkan dapat mendukung upaya konservasi ikan wader pari sekaligus bisa dimanfaatkan secara ekonomi.
Bambang menyebutkan reproduksi ikan wader pari di alam berlangsung 1 kali dalam satu musim. Sementara dengan aplikasi teknologi yang dikembangkannya bisa mendorong reproduksi ikan wader pari dalam waktu 2 minggu sekali. (pr/kt1)
Redaktur: Faisal.