SLEMAN – Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat terdampak Covid-19, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Huda Karangnongko, Maguwoharjo, Depok, Sleman membagikan paket sembako untuk wali murid dan masyarakat kurang mampu di lingkungan sekolah, Jumat (01/05/2020).
Kepala Sekolah MI Al Huda, Slamet Subagya, S.Pd M.Pd mengatakan, kegiatan bertajuk ‘Sedekah Mengundang Berkah’ tersebut sekaligus untuk menyambut hari pendidikan nasional dan jumat barokah. Menurutnya, paket sembako yang dibagikan merupakan sumbangan dari para donatur, Komunitas Pintar Indonesia (KOMPITA), dan Komite Sekolah.
Subagya menjelaskan, dalam masa pencegahan penyebaran Pandemi Covid 19 (Corona) Kegiatan Belajar Mengajar di MI Al Huda ditiadakan dan diganti dengan belajar di rumah secara daring (online), sejak 18 Maret 2020 yang lalu. Namun, banyak kalangan mengkhawatirkan kualitas belajar anak-anak menurun. Terlebih kebanyakan wali murid juga tidak bisa bekerja sehingga kehidupan ekonominya menurun,
“Kondisi ekonomi keluarga dikhawatirkan bisa mempengaruhi psikologi anak-anak sehingga dalam belajar di rumah jadi tidak tenang. Kegiatan ini juga sebagai ajang silaturahmi Keluarga Besar MI Al Huda dengan masyarakat. Mudah-mudahan bantuan ini bisa sedikit meringankan beban mereka yang terdampak Covid-19. Kami juga memohon doa restu agar MI Al Huda ke depannya lebih maju,” tuturnya, di sela-sela kegiatan.
Subagya menjelaskan, dalam pembagian tersebut, MI Al Huda tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19, dengan menjaga jarak fisik (physical distancing). Sedikitnya 160 paket sembako yang berisi beras, mie instan, minyak goreng, tepung dan gula, dibagikan langsung kepada penerima. Para Guru, Karyawan, Komite sekolah, serta Penggiat KOMPITA mengirim paket dengan menggunakan sepeda motor,
“Kami tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19. Kami bergotong royong membagi langsung kepada penerima dengan sepeda motor, karena banyak kampung-kampung yang menutup jalan. Selain itu, kebanyakan siswa-siswa kami tinggalnya masuk gang sempit. Jadi memang kami bolak balik, karena kapasitas motor kan juga terbatas,” ujarnya.
Sementara itu, penggiat KOMPITA, Farida mengatakan, KOMPITA sangat peduli dengan masyarakat terdampak Covid-19, sehingga sebisa mungkin bisa memberikan bantuan kepada masyarakat, terutama kepada anak-anak sekolah.
Menurutnya, sembako menjadi kebutuhan dasar yang berkaitan erat dengan pendidikan anak-anak,
“Masa pandemi Covid-19 ini kan tidak tahu sampai kapan, jadi kami memang ingin sekali terus bisa memberikan bantuan, terutama untuk kebutuhan pokok yang mendesak. Makanan adalah sumber energi utama. Untuk belajar anak-anak butuh cukup energi. Jangan sampai anak-anak tidak berkonsentrasi belajar di rumah karena kurang makanan, akibat orang tuanya yang tidak bisa bekerja seperti biasa,” harapnya.
Ia menjelaskan, KOMPITA sudah menjalin kerjasama dengan MI Al Huda dalam membantu siswa yang kurang mampu. Sebelumnya KOMPITA juga sudah memberikan beasiswa dan menjadi orang tua asuh siswa MI Al Huda, terutama siswa yatim piatu. Selain itu, ada juga program bantuan untuk orangtua siswa yang tidak memiliki pekerjaan dengan memberikan modal usaha,
“Kita ingin siswa-siswa MI Al Huda ini lebih sejahtera, belajar lebih enak, tidak terbebani biaya sekolah. Anak juga harus dipantau perkembangannya dan selalu didorong untuk bisa berprestasi, terutama di saat Pandemi Covid -19 ini,” ucapnya.
Salah satu penerima bantuan, Wiyuniarti (35) warga Dukuh Karangnongko mengatakan, sejak ditetapkannya protokol pencegahan Covid 19, ia ‘dirumahkan’ dari tempatnya bekerja, demikian juga dengan suaminya yang bekerja non formal. Hal itu membuat keluarganya terpaksa bertahan dengan sisa tabungan yang ada,
“Sebagai wali murid kami sangat berterimakasih atas bantuan dari MI Al Huda ini. Sejak masa pencegahan Covid-19, kami dirumahkan dan tidak bekerja seperti biasa. Harapannya mudah-mudahan bencana ini segera berlalu agar kita semua bisa hidup normal lagi,” harapnya. (rd2)
Redaktur: Fefin Dwi Setyawati