KBM Yogyakarta Aksi Solidaritas Sosial Covid-19 Dengan Bagikan Sayur untuk Masyarakat

YOGYAKARTA – Untuk meringankan membantu beban masyarakat akibat, maka pada hari senin 18 Mei 2020

Keluarga Besar Marhaenis (KBM) Dewan Pimpinan Kota (DPKo) Yogyakarta dengan diinisiasi Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) KBM DIY melakukan aksi solidaritas sosial, berbagi sayur-mayur kepada masyarakat terdampak pandemi covid-19, Senin (18/05/2020).

Ketua KBM Kota Yogyakarta, Antonius Fokki Ardiyanto S.IP mengatakan, aksi solidaritas sosial dimulai dengan dengan belanja kebutuhan sayur-mayur di pasar tradisional yang berada di tengah Kampung Gendeng yaitu Pasar Talok, pada pagi hari,

“Kegiatan beli di pasar tradisional juga merupakan bentuk kongrit KBM Yogyakarta dalam memberdayakan dan berpihak kepada kekuatan rakyat marhaen yang mengais rejeki di Pasar Tradisional Talok.  Harapannya ini dapat memberikan sedikit tambahan rejeki kepada pedagang pasar menjelang hari raya Idul Fitri,” ungkapnya dalam keterangan pers yang diterima jogjakartanews.com.

Dalam kesempatan berbelanja tersebut, Fokki yang juga selaku anggota DPRD Kota Yogyakarta Komisi B juga banyak menyerap aspirasi dan harapan para pedagang pasar di masa pandemi covid19 ini,

“Diantaranya adalah supaya pasar jangan ditutup dalam masa pandemi covid19 dan berharap pemerintah melakukan semprotan disinfektan secara berkala,” ungkapnya.

Setelah selesai berbelanja sayur mayur di pasar tradisional Talok maka mulailah aksi solidaritas sosial berbagi sayur mayur dilakukan dimulai dari menyusuri sebuah wilayah di pinggir sungai Gajah Wong dimana banyak masyarakat yang bekerja secara informal. Selain itu dilanjutkan dengan menyusuri wilayah sepanjang rel kereta api sisi utara dan selatan Lempuyangan.

Disamping itu aksi solidaritas sosial KBM juga menyasar seluruh anggota Linmas se Kalurahan Baciro yang dengan militan dan rela telah melakukan patroli keamanan wilayah sepanjang malam sejak adanya pandemi covid19 ini untuk menjaga keamanan dan kenyamanan warga se Kalurahan Baciro yang terdiri dari 21 RW terluas se Kecamatan Gondokusuman.

“Dalam kegiatan ini banyak aspirasi, harapan dari masyarakat yang disampaikan diantaranya supaya pemerintah dalam hal ini pemerintah kota dan DIY bisa menyusun grand design pemulihan ekonomi pasca covid19 dengan bersumber pada semangat gotong royong dan dana keistimewaan DIY bisa dipergunakan untuk persoalan ini,” tutupnya. (pr/kt1)

Redaktur: Faisal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com