YOGYAKARTA – Psikolog sekaligus Wakil Rektor Bidang II Universitas Proklamasi 45 (UP45) Yogyakarta, Dewi Handayani H, SPSi,MPSI mengungkapkan untuk menghadapi New Normal dalam masa pandemic Covid-19 masyarakat perlu dipersiapkan secara psikologis.
Hal itu diungkapkan Dewi dalam Webinar (Seminar Online) bertema Strategi Menghadapi New Normal dari Sisi Psikologis dan Ekonomi yang diselenggarakan Buddies KUI bekerjasama Fakultas Ekonomi (FE) dan Fakultas Psikologi (FPsi) UP45 dengan Himpaudi Ngaglik, Sabtu (13/06/2020) lalu.
Menurut Dewi, Tips menghadapi New Normal adalah menyiapkan diri untuk beradaptasi dengan kondisi yang baru,
“Orang yang Mampu Bertahan dalam Kondisi Sulit, Bukanlah Orang yang Paling Kuat ataupun Orang yang Paling Pintar, Namun Orang yang Mampu Beradaptasi atau Menyesuaikan Diri terhadap Perubahan,” tuturnya kepada jogjakartanews.com, Selasa (23/06/2020).
Dewi menjelaskan, dalam menghadapi New Normal, seseorang harus memiliki sikap Penerimaan Diri (Self Acceptance). Yaitu berpikir positif dengan menerima perubahan yang ada. Kemudian menerima, artinya harus bersikap legowo, sabar, ikhlas, meresapi kenyataan,
“Tidak Bertanya Kenapa? menyalahkan keadaan atau orang lain dan Mampu mengubah kata ‘Kenapa’ menjadi ‘Bagaimana’ artinya mencari solusi dari sebuah masalah,” terang dosen FPsi UP 45 ini.
Dikatakan Dewi, apabila sudah mampu melewati fase pertama yaitu ‘penerimaan diri’ maka baru dapat masuk ketahapan transisi perubahan. Menurutnya, saat kita sudah bisa menerima maka kita akan menemukan strategi atau pola menjalani perubahan dengan versi kita sendiri. Setiap individu memiliki keunikan masing-masing,
“Kita harus Menikmati Proses. Sebab, tidak ada hasil yang instan, semua butuh proses, akan ada naik turun dalam fase proses ini namun harus tetap berusaha, jangan menyerah,” tandasnya.
Untuk melakukan adaptasi atau penyesuaian diri terhadap New Normal, Dewi menyarankan agar masyarakat melakukan hal-hal positif dan produktif. Antara lain, konsisten menjalani perubahan, mempertahankan pola baru yang sudah kita temukan,
“Untuk itu dukungan keluarga dan orang terdekat sangat diperlukan. Tidak Berputus asa dan Pantang menyerah. Walau terasa sulit atau berat pasti yakin pasti semua ada solusinya,” imbuhnya.
Tak kalah penting dalam menghadapi New Normal, menurut Dewi perlu menguatkan rasa syukur,
“Jangan pernah merasa bahwa kita orang yang paling terpuruk, masih banyak yang lebih berat kondisinya daripada kita. Indikator keberhasilan dari proses adaptasi ini ialah kita sudah dapat merasakan kenyamanan dengan situasi atau hal baru ini,” tutup Dewi Handayani. (rd2)
Redaktur: Fefin Dwi Setyawati