Teknologi Perikanan Berbasis IoT Karya UGM Melaju ke Kompetisi Global

YOGYAKARTA – Start-up teknologi perikanan berbasis IoT karya mahasiswa dan alumni UGM yang dinamai Banoo berhasil lolos menjadi finalis MIT Solve Sustainable Food Systems Challenge 2020.
 
MIT Solve Sustainable Food Systems Challenge 2020 merupakan kompetisi untuk mencari start-up sosial berbasis teknologi terbaik di seluruh dunia. Dalam kompetisi yang  diadakan oleh Massaschusetts Institute of Technology itu tim Banoo berhasil menyisihkan 2.600 pendaftar dari 135 negara serta menjadi satu-satunya perwakilan dari Indonesia. 
 
Tim Banoo terdiri dari mahasiswa dan alumni UGM yaitu Fajar Sidik (Teknik Mesin 2012),  Azellia Alma Shafira (Manajemen 2016), Aliva (Perikanan 2016), Muhammad Adlan Hawari (Eektronika dan Instrumentasi 2015) dan Fakhrudin Hary Santoso (Perikanan 2015) 
 
Azellia mengungkapkan pengembangan teknologi perikanan berbasis IoT tersebut dilatarbelakangi keprihatinan mereka akan kondisi budi daya perikanan di Indonesia yang belum maksimal karena sistem budi daya ikan yang masih konvensional dan ekstensif. Padahal Indonesia memiliki potensi perikanan yang cukup besar.
 
“Inovasi ini bisa membangun ekosistem budi daya perikanan yang lebih efisien, intensif dan inklusif sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan para petani ikan,” jelasnya jum’at (11/9).
 
Teknologi yang dikembangkan dapat meningkatkan kualitas air kolam secara otomatis. Dengan implementasi teknologi tersebut petani dapat memanen ikan dalam jumlah lebih banyak dan waktu yang lebih pendek.
 
“Banoo mampu meningkatkan jumlah oksigen terlarut dalam air sehingga pertumbuhan ikan bisa meningkat hingga 40 persen. Selain itu, masa panen ikan pun menjadi lebih pendek tiga bulan,”paparnya.
 
Dia menjelaskan bahwa Banoo dilengkapi teknologi microbubble generator mampu meningkatkan jumlah oksigen yang terlarut dalam air. Lalu IoT sensor yang bisa secara otomatis menyalakan microbubble generator. Sementara sumber energi memakai panel surya sehingga selain menghemat listrik, Banoo juga bisa dipakai di daerah terpencil yang belum terjangkau listrik. (pr)
 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com