YOGYAKARTA – Pansus Covid19 DPRD Kota Yogyakarta melakukan sidak di dua rumah sakit (RS), yaitu RS umum Wirosaban milik pemerintah daerah dan RS Bethesda milik swasta.
Ketua Pansus Covid-19 DPRD Kota Yogyakarta, Antonius Fokki Ardiyanto S.IP mengatakan, sidak dilaksanakan dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan Pansus,
“Sidak ini dilatar belakangi terhadap situasi pandemi Covid-19 di Kota Yogyakarta yang akhir-akhir ini pasca mudik meningkat dan untuk mengetahui kondisi faktual dari rumah sakit dalam mensikapi situasi akhir-akhir ini,” kata Fokki, Sabtu (19/05/2021).
Fokki menjelaskan, dalam sidak di rumah sakit umum daerah Wirosaban yang ditemui oleh pejabat pejabat RSUD, didapati fakta bahwa semua ruang untuk penanganan covid19 baik yang ICU ataupun non ICU dalam posisi penuh. Menurutnya, untuk penanganan covid19 ini RSUD menyiapkan 40 bed dan 7 bed untuk ICU,
“Kendala yang muncul adalah bila dalam satu ruang ada 3 bed dan satu bed misalnya ditempati perempuan maka dua bed yang lain tidak bisa ditempati lawan jenis. Ini yang harus segera dicarikan formulasinya mengingat di luar juga banyak pasien yang antri. Sedangkan untuk permasalahan oksigen tidak ada kendala mengingat di RSUD sudah tersentral,” ujarnya.
Hal yang sama juga terjadi di Rumah Sakit Bethesda. Bed yang disiapkan baik ICU maupun tidak sejumlah 50 bed juga sudah penuh. Meski demikian, kata Fokki, ada catatan bahwa perubahan ini sangat cepat belum tentu sekarang penuh besok juga penuh. Dalam sidak di rumah sakit Bethesda ditemui langsung oleh Direktur Rumah Sakit Bethesda dan beberapa pejabat di lingkungan rumah sakit,
“Dengan melihat situasi di kedua rumah sakit tersebut maka dapat diambil kesimpulan sementara bahwa situasi ini harus segera diantisipasi oleh Pemerintah Kota Yogyakarta sehingga kemungkinan terburuk dari situasi pandemi covid19 dapat tertangani dengan baik dan keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi dalam penyelenggaraan pemerintahan,” tandas Fokki.
Dalam sidak di kedua rumah sakit tersebut, kata Fokki, pansus juga mendapati fakta lapangan yang mengejutkan karena tunggakan Kementrian Kesehatan RI di kedua rumah sakit tersebut cukup besar yaitu total Rp 16 miliar,
“Dan ini belum rumah sakit lain di Kota Yogyakarta yang kami yakini juga ada permasalahan klaim. Di RSUD Wirosaban tunggakan total sebesar 16 M dengan rincian. Untuk tahun 2020 sebesar 5 M dan posisi berkas masih dalam proses verifikasi BPKP, sedangkan untuk januari-Mei 2021 sebesar 11 M posisi sudah ada MOU di Kemenkes. Sedangkan di Bethesda total 10 M,” beber Fokki.
Melihat situasi ini maka pansus mengharapkan kepada walikota Kota Yogyakarta dan Gubernur DIY untuk bisa segera berkoordinasi dengan kemenkes agar proses proses pencairan klaim selama dokumennya lengkap segera dapat ditindanjuti,” harap Fokki. (pr/kt1)
Redaktur: Faisal