SLEMAN – Kelompok Kerja Ibu Pendidikan Anak Usia Dini (Pokja PAUD) Kabupaten Sleman menargetkan tahun 2022, seluruh lembaga PAUD di Kabupaten Sleman sudah berbasis Holistik Integratif (HI). Sebagai langkah awal, Pokja Ibu PAUD Kabupaten Sleman dengan menggandeng Dinas Pendidikan dan Forum Pengembangan Anak Usia Dini (Forum PAUD) Kabupaten Sleman, melaksanakan pendampingan pada Lembaga Pendidikan PAUD untuk memenuhi unsur kinerja layanan HI.
Ketua Pokja PAUD Kabupaten Sleman, Nur Cholimah, M.Pd mengatakan, pembinaan PAUD HI dilaksanakan dari tanggal 2 hingga 4 Desember 2021. Menurutnya, pendampingan tersebut bertujuan untuk mengetahui sejauh mana satuan PAUD memenuhi indikator layanan HI,
“Kegiatan ini juga bertujuan untuk mendampingi satuan pendidikan untuk dapat mewujudkan layanan PAUD berkualitas dengan program layanan Holistik Integratif,” tuturnya, Jumat (10/12/2021).
Menurut Nur Cholimah, PAUD HI bagi Pokja IBU PAUD Kabupaten Sleman adalah keniscayaan untuk mewujudkan PAUD berkualitas. PAUD, kata dia, tidak hanya dalam sisi perkembangan tetapi juga pertumbuhan.
Ia menandaskan, untuk mencapai PAUD berkualitas, santun dan berbudaya sebagaimana program Ibu PAUD sekaligus Bupati Sleman, Dra. Hj. Kustini Sri Purnomo, PAUD harus berbasis HI. Dengan demikian, gizi, kesehatan dan pendidikan menjadi skala prioritas pada lembaga-lembaga PAUD,
“Jika lembaga PAUD sudah melakukan layanan berbasis HI, tentunya akan meningkatkan mutu dan kualitas. Jika lembaga itu mengajukan akreditasi, maka akan dengan sendirinya terpenuhi syarat-syaratnya. Sebab, SJDTK, gizi seimbang dan item-item HI itu juga ada dalam indikator akreditasi,” jelasnya.
“Semoga tahun ini menjadi tahun pijakan awal dan tahun 2022 bisa bergerak step by step agar semua PAUD di Kabupaten Sleman bisa berbasis HI,” sambungnya.
Ketua Forum PAUD Kabupaten Sleman sekaligus sekretaris Pokja Ibu PAUD Kabupaten Sleman, Haryanti, M.Pd menambahkan, untuk pendampingan tahap awal tersebut dilakukan di empat lembaga sasaran yang meliputi 1 Taman Kanak-Kanak (TK), 2 Kelompok Bermain (KB) dan 1 Tempat Penitipan Anak (TPA) yang tersebar di Kabupaten Sleman. Ada tiga tahapan pendampingan yaitu identifikasi indikator PAUD HI, pendampingan indikator yang belum ada dan penyusunan laporan hasil pendampingan.
Pendampingan di TK Al I’dad An-Nuur, Durenan V Ngangkrik Triharjo, Sleman, dengan kepala lembaga Tri Nur Chayatin, S.Pd AUD, selaku tim pendamping adalah Haryanti, M.Pd; Musabikhah, S.Pd; dan Dra. Tuarini, M.Pd.
Pendampingan di TPA Qonitah, Gamping Kidul RT 02 RW 18 Ambar Ketawang Gamping Sleman dengan kepala lembaga Wahyu Purwaning Astuti, S.TP selaku tim pendemping adalah Elis Indriyarini, S.Pd; Hanik Mariyani dan Resmi Widayati, S.Pd.
Pendampingan di KB Kuncup Melati Turirejo RT 02 RW 23, Harjobinangun, Pakem, Sleman dengan kepala lembaga Sri Hastuti, S.Pd, selaku tim pendamping adalah Dra. Sri Sumiyatun; Nur Cholimah, M.Pd dan Heni Ida Nur Widyaningtyas, S.Pd.
Pendampingan di KB Tunas Harapan di Jl Kalitirto, Berbah, Sleman dengan kepala lembaga Ediyanta, S.Pd, bertindak sebagai tim pendamping adalah Jainudin Walid, S.Pd; Sri Rejeki, S.Pd dan Ratna Dwi Rahayu, S.IP, S.Pd.
Kegiatan oleh para pendamping diawali dengan assesment pada satuan pendidikan dengan menggunakan instrumen layanan PAUD HI. Instrumen memuat layanan pendidikan sebanyak 14 indikator, layanan kesehatan gizi dan perawatan 17 indikator, layanan pengasuhan 4 indikator, layanan perlindungan 11 indikator dan layanan kesejahteraan 7 indikator,
“Jadi pendampingan hari pertama berupa wawancara kepada pengelola dan pendidik mengenai kondisi riil di lembaga pada 53 indikator tersebut. Setelah mendapatkan informasi mengenai seluruh indikator, langkah selanjutnya adalah pada hari kedua dan ketiga berupa pendampingan ke satuan pendidikan untuk melengkapi indikator-indikator yang belum terpenuhi atau belum dilakukan oleh satuan pendidikan tersebut,” jelas Haryanti.
Haryanti menambahkan, dalam kegiatan pendampingan layanan PAUD HI ini, petugas pendamping juga memberikan masukan dan contoh – contoh penerapan di lembaga terhadap indikator yang belum terpenuhi. Dengan demikian, ia berharap lembaga-lembaga PAUD bisa lebih mudah dan cepat memenuhi seluruh indikator layanan HI,
“Pendampingan tahap awal ini sasarannya baru empat lembaga. Kedepan menjadi tugas Pokja Ibu PAUD untuk memastikan seluruh lembaga PAUD di Kabupaten Sleman sudah memenuhi indikator layanan PAUD HI, sehingga pendampingan ini bisa dijadikan program rutin dengan sasaran lembaga yang berbeda-beda. Ini adalah bentuk kerja nyata dari Pokja Ibu PAUD untuk mewujudkan PAUD berkualitas di Sleman,” pungkasnya. (rd2)
Redaktur: Fefin Dwi Setyawati