Banyak PAUD Belum Miliki Modul Kurikulum di Masa Pandemi, Pokja Ibu PAUD Sleman Dorong Perluas Penyebaran

SLEMAN – Penerapan proses belajar mengajar di lembaga pendidikan, termasuk pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menyesuaikan kondisi Pandemi Covid-19. Tak hanya pada kegiatan belajar mengajar saja, melainkan kurikulum juga menyesuaikan. Namun, banyak lembaga PAUD yang belum bisa mengakses modul kurikulum PAUD di masa pandemi.

Direktur Eksekutif SurveyMETER, Dr Ni Wayan Suriastini MPhil mengungkapkan, dari hasil survei yang dilakukan lembaganya, kepemilikan guru terhadap 12 modul kurikulum PAUD di masa pandemi yang menurut hasil studi angkanya masih rendah,

“Menurut data Maret 2021, 79% pengawas/penilik, 55% guru dan 100% orang tua menilai 12 modul ini sangat bermanfaat dan masih bisa diterapkan di pembelajaran tatap muka sekalipun,” ungkap Suriastini dalam acara sosialisasi hasil Studi Adaptasi Kurikulum PAUD pada Masa Pandemi COVID-19 dan Pilot School Building Back Better PAUD from COVID-19 di Gedung Sayap Timur Rumah Dinas Bupati Sleman, Kamis (23/12/21).

Dalam acara yang digelar bekerjasama dengan Kelompok Kerja (Pokja) Ibu PAUD Kabupaten Sleman tersebut, Suriastini menekankan pentingnya akses lembaga PAUD terhadap 12 modul kurikulum PAUD di masa pandemi. Menurutnya, modul tersebut bermanfaat utuk menjaga bahkan meningkatkan kualitas pendidikan di lembaga PAUD.

Suriastini menguraikan, Studi Adaptasi Kurikulum PAUD pada Masa Pandemi COVID-19 dilaksanakan oleh SurveyMETER secara independen dengan dukungan dari Knowledge Sector Initiative (KSI) pada Januari-Maret 2021 di seluruh kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sebelumnya, hasil studi telah dipresentasikan kepada dinas terkait di 5 kabupaten/kota dan ditindaklanjuti dengan rangkaian 5 kali webinar bekerja sama dengan BP PAUD dan DIKMAS DIY,

“Usulan-usulan di webinar ditindaklanjuti dengan rangkaian Pilot School Building Back Better PAUD from COVID-19 pada Oktober-November 2021. Harapan lain yang muncul dari peserta webinar dan pilot ditindaklanjuti oleh SurveyMETER dalam bentuk pendampingan dan pendalaman materi pilot kepada 10 PAUD terpilih di 5 kabupaten/kota,” ungkapnya.

Suriastini berharap hasil studi dan Pilot School Building Back Better PAUD from COVID-19 dijadikan rujukan dalam penyusunan program dan pendekatan pembelajaran pada lembaga PAUD di Kabupaten Sleman.

Bupati Sleman, Dra Hj Kustini Sri Purnomo, yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasi terhadap SurveyMETER dan Pokja Ibu PAUD Kabupaten sleman yang telah melaksanakan sosialisasi hasil Studi Adaptasi Kurikulum PAUD pada Masa Pandemi COVID-19,

“Hasil studi SurveyMETER ini akan bermanfaat, menjadi motivasi dan bisa ditindaklanjuti oleh Pokja PAUD, kalau memang bisa silahkan diterapkan,” tutur Kustini.

Dalam kesempatan tersebut Kustini juga menyampaikan saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman sedang menyisir anak putus sekolah di tingkat SMP maupun SMA yang angkanya masih mencapai 5%.

Sementara itu, Ketua Pokja Ibu PAUD Sleman Nurcholimah M.Pd  mengatakan, hasil temuan SurveyMETER  bisa menjadi masukan untuk perkembangan PAUD di DIY, khususnya di Kabupaten Sleman.

Menurut Nur Cholimah, 12 modul kurikulum PAUD di masa pandemi baik untuk diterapkan meski bukan untuk menggantikan kurikulum PAUD.

Ia menjelaskan, sebenarnya pemerintah sudah memberikan beberap alternatif pembelajaran pada lembaga PAUD dalam masa pandemi dengan buku-buku saku (buku praktis) yang bisa digunakan sekolah maupun orangtua dalam pembelajaran PAUD. Buku-buku tersebut, kata dia, masih relevan untuk digunakan sampai saat ini,

“Sehingga dengan adanya temuan SurveyMETER bahwa tingkat sosialisasi masih rendah dan penggunaan buku-buku tersebut masih kurang, harapannya semoga dalam hal ini Dinas Pendidikan bisa menangkap ini sebagai peluang. Pada tahun 2022 bisa diprogramkan untuk mensosialisasikan 12 buku modul yang memang telah ditemukan manfaat dan bisa dilanjutkan ini,” harapnya.

“Promosi 12 modul ini kurang karena direktorat tidak mencetak dan anggaran di dinas juga terbatas. Kami mengharapkan modul ini dapat dicetak secara sukarela dan diimbaskan kepada semua guru dan orang tua,” sambung Nur Cholimah.

Sekretaris Pokja Ibu PAUD Kabupaten Sleman, Haryanti, M.Pd menambahkan, ke depan Pokja Ibu PAUD akan menyusun langkah strategis untuk agenda kegiatan tahun 2022 berdasar evaluasi program dan paparan dari SurveyMETER.

Setelah menyusun agenda kegiatan, kata Haryanti, selanjutnya melakukan advokasi dan koordinasi dengan dinas terkait untuk berkolaborasi dalam program dan anggaran,

“Kami akan membentuk tim pendampingan Pokja Ibu PAUD untuk terjun ke Kapanewon dan Kalurahan dalam upaya mngoptimalkan peran Pokja Ibu PAUD untuk mewujudkan PAUD berkualitas. Harapannya dengan adanya evaluasi kegiatan Pokja Ibu PAUD, akan tahu kekuatan dan kelemahan yang sudah dilakukan sehingga diharapkan dapat memperbaiki kinerja tiap bidang agar Pokja Ibu PAUD dirasakan manfaat dan keberadaannya di masyarakat,” harapnya.

Haryanti menginformasikan, acara sosialisasi hasil Studi Adaptasi Kurikulum PAUD pada Masa Pandemi COVID-19 dan Pilot School Building Back Better PAUD from COVID-19 diikuti 36 peserta yang terdiri dari pengurus Pokja Ibu PAUD dan perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Selain itu, peserta juga berasal dari perwakilan Oganisasi Mitra PAUD. Diantaranya HIMPAUDI, IGTKI-PGRI, IGRA dan Forum PAUD di Kabupaten Sleman.

Tamu undangan yang hadir antara lain Kasi Kurikulum PAUD dan Dikmas Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Dra. Sri Muliani. (rd2)

 

Redaktur: Fefin Dwi Setyawati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com