YOGYAKARTA– Gunung Merapi kembali munjukkan aktivitas vulkanisnya Jumat (25/11/2022).
Berdasarkan catatab Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, terjadi sedikitnya tujuh kali gempa guguran dengan amplitudo 4-10 mm, durasi 60,3 hingga 121,6 detik.
Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso menyebut aktivitas itu tercatat pada periode pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.
Dalam periode itu juga tercatat tiga kali gempa embusan dengan amplitudo 3 sampai 4 mm, dan durasi 22,7 hingga 24,9 detik.
Selain itu, tercatat terjadi 15 kali gempa hybrid atau fase banyak dengan amplitudo 3-13 mm, S-P 0,48 samopai 0,84 detik, dan durasi 6,2 sampai 12,4 detik. Kemudian, Gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 8-11 mm, S-P 0,8 sampai 1 detik, dan durasi 13 hingga 15,3 detik, terpantau sebanyak empat kali.
Adapun potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas sektor selatan hingga barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km. Kemudian, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sementara, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Meski terjadi tujuh kali gempa guguran, namun status gunung Merapi masih pada Level III atau Siaga
“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini masih di level III atau Siaga,” ungkapnya. (kt1)
Redaktur: Faisal