YOGYAKARTA – Awal Tahun 2023 ini, aktivitas Gunung Merapi tidak menonjol. Untuk status Merapi saat ini belum ada peningkatan, masih level III (Siaga).
Berdasarkan pengamatan kegempaan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Merapi hari ini, Senin – 02 Januari 2023, periode 00:00-06:00 WIB mengalami 5 kali gempa Guguran dengan amplitudo 4-10 mm dan lama gempa 47.6-92.5 detik.
kemudian, 6 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-12 mm, S-P 0.3-0.5 detik dan lama gempa 5.5-7.5 detik. 5 kali gempa Vulkanik Dangkal juga terjadi dengan amplitudo 50-65 mm dengan gempa selama 5.2-12 detik.
Selain intu, 21 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 3-9 mm, S-P 0.6-0.9 detik dan lama gempa 7.2-10 detik.
“Pengamatan visual, Gunung api tertutup Kabut 0-II hingga tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca berawan hingga mendung, angin lemah ke arah timur,” demikian dikutip dari Magma Indonesia.
Di sisi lain, Cuaca di Gunung Merapi berawan hingga mendung, angin lemah ke arah timur. Suhu udara sekitar 18-20°C. Kelembaban 72-99%. Tekanan udara 654-759 mmHg.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat dihimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
“Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” demikian imbauan dari PVMBG. (pr/kt1)
Redaktur: Faisal