YOGYAKARTA – Anak-anak penyandang Tuna Grahita mengikuti Festival Seni Tuna Grahita Tahun 2023 ( Festa 2023 ) di Gedung Societet Taman Budaya Yogyakarta (TBY) pada Kamis (09/03/2023). Meski berpredikat sebagai Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), namun peserta Festa 2023 bertajuk “Merajut Pelangi di Era Digital” tersebut antusias menunjukkan bakat mereka dalam seni dan budaya.
Kepala Sekolah Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Yogyakarta, Dyah Sulistyawati, mengungkapkan tujuan digelarnya Festa 2023 adalah sebagai wadah kreatifitas dari siswa SLB terutama di bidang seni budaya, sekaligus memperingati HUT SLBN Yogyakarta yang ke-55.
“Kebetulan anak-anak kami ini tidak ada yang diluar penyandang Tuna Grahita. Artinya, secara akademik mereka tidak bisa hanya melalui keterampilan seni dan olahraga,” tuturnya di sela-sela acara.
Dyah menjelaskan, tema yang diusung dalam Festa 2023 yaitu Merajut Pelangi di era digital. Menurutnya rajutan mengandung makna kesabaran dan pelangi simbol keragaman yang indah.
“Jadi tema ini adalah kesabaran orang tua dalam mendidik anak ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) dalam mengembangkan potensi dan kreatifitas di era digital ini, tanpa meninggalkan karakter. Itu yang dimaksud pada tema,” terangnya.
Menurut Dyah sesuai eranya, pemanfaatan teknologi digital dalam Pendidikan memang menjadi keniscayaan. Guru-guru di SLBN Yogyakarta juga memanfaatkan teknologi untuk sarana pembelajaran. Di sisi lain, ia menilai bijaksana dalam menggunakan teknologi digital saat ini adalah hal terpenting.
“Dalam pembelajaran kami memang selalu berusaha menggunakan teknologi. Kemudian yang kedua tadi, kita juga menggunakan teknologi secara bijak agar kita terhindar dari Namanya perundungan, kekerasan seksual, intoleransi dan sebagainya. Yang ketiga adanya keberpihakan dari ortu dan juga guru di dalam membersamai anak mengawasi anak dalam menggunakan teknologi. Tujuan akhir menag agar anak bijak dalam menggunakan teknologi,” terangnya.
Sementara itu untuk menanamkan karakter diantaraya dengan Modul Project yang diadakan di sekolah SLB pada setiap hari Jumat dan diberikan kepada kepada totalnya 94 siswa yang belajar di SLBN Yogyakarta baik tingkat SLB-SD maupun SLB-SMP dan SLB-SMA.
Modul Project ini, kata dia, berupa pendidikan kesetaraan, bangun jiwa raga, lalu ada kearifan lokal. Selain itu juga ada kewirausahaan. Bahkan ada program magang dari perusahaan-perusahaan tertentu.
Dalam acara Festa ini, juga dilakukan Launcing sekolah anak grahita yang nantinya akan semakin megasah kemampuannya dalam berwirausaha.
“Ini untuk bekal mereka. Ada beasiswa vokasi yang kemudian bisa dijadikan modal (berwirausaha) dari Dikpora,” ujarnya.
Sebagai bekal berwirausaha Keterampilan-keterampilan yang diajarkan guru antara lain tata boga, kelas rekayaya untuk manik-manik souvenir dan keterampilan lainnya. Selain itu juga, terdapat keterampilan membatik yang salah satunya ada Batik Suntak yang sudah ditampilkan dalam Festa.
Di sisi lain, ada 3 macam lomba dalam rangkaian acara Festa 2023 yang diikuti oleh 9 SLB se Kota Yogyakarta. Yaitu lomba mewarnai, melukis kipas, dan pentas seni.
“Pihak sekolah juga menyeleksi juara-juara yang telah mengikuti ajang lomba itu,” jelasnya.
Ia menambahkan, selain seni budaya, juga dikembangkan bakat olahraga siswa. Bahkan tahun 2023 ini, siswa SLBN Yogyakarta mendapat prestasi dalam kejuaraan tingkat nasional dalam bidang olahraga seperti badminton, tenis meja dan basket.
“Meski hanya dapat juara 3 tingkat nasional, tapi sangat diapresiasi karena mereka semua ABK,” ungkapnya.
Dyah berharap dengan digelarnya Festa 2023 anak-anak atau siswa SLB semakin mengasah minat dan bakatnya. (rd1)
Redaktur: Ja’faruddin AS