YOGYAKARTA- Gorengan menjadi menu berbuka puasa favorit bagi sebagian besar orang. Namun, menurut ahli kesehatan, gorengan tidak baik untuk berbuka puasa.
Dietisien FKKMK UGM, Tony Arjuna, S.Gz., M.Nut.Diet., AN., APD., mengungkapkan gorengan sangat tidak direkomendasikan untuk berbuka karena komposisinya dominan karbohidrat dan lemak tidak sehat.
Tony menyebutkan proses pengolahan gorengan biasanya menggunakan minyak yang telah dipakai secra berulang-ulang. Kondisi tersebut menjadikan minyak sebagai sumber kolesterol yang sebenarnya tidak ideal untuk digunakan.
“Kan jarang yang ada gorengan yang 1-2 kali pakai ganti minyaknya. Kebanyakan minyak yang digunakan itu sudah dipakaiberkali-kali dan jadi model sumber kolesterol,” ungkapnya Selasa (28/03/2023).
Selain mengandung lemak tidak sehat, Tony menjelaskan gorengan juga tersusun dar karbohidrat sederhana. Karbohidrat jenis ini sifatnya cepat dibakar dan dicerna oleh tubuh. Kondisi tersebut menjadikan kadar gula darah dalam tubuh menjadi cepat turun sehingga membuat cepat merasa lapar.
“Berbuka dengan yang manis sebenarnya juga tidak terlalu ideal karena karena cepat menaikan gula darah dan turunnya juga cepat sehingga mudah merasa lapar kembali,”jelasnya.
Ia merekomendasikan menu berbuka puasa dengan mengonsumsi jenis karbohidrat kompleks. Karena karbohodrat kompleks yang lebih lambat dicerna oleh tubuh sehingga kenyang lebih lama dan tidak cepat merasa lapar. Ia mencontohkan jenis karbohidrat kompleks yang baik dikonsumsi saat berbuka puasa dalah buah-buahan.
“Kalau makan besar baiknya yang dikonsumsi yang dominan proteinnya karena pengolahan dalam tubuh lebih pelan dan menaikkan gula darah dalam tubuh secara perlahan,”pungkasnya. (pr/kt1)
Redaktur: Faisal