YOGYAKARTA – Dalam pemantauan
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kementrian ESDM, Gunung Merapi, hari ini, senin 15 Mei 2023, masih menunjukkan aktivitas vulkaniknya.
Pada pemantauan periode Pukul 00:00 – 06:00 WIB hari ini, tercatat terjadi 19 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-14 mm dan lama gempa 37.68-183.4 detik.
Intensitas kegempaan menurun dibanding Pemantauan perode yang Minggu (14/05/2023) tercatat terjadi 22 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-17 mm dan lama gempa 26.56-122.12 detik. Kemudian terjadi 3 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-5 mm, S-P 0.64-0.96 detik dan lama gempa 7.72-9.88 detik.
Pengamat Gunung Api, Yulianto mengungkapkan, dalam pengamatan visual, hari ini, Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. Asap kawah nihil.
Sedangkan dari sisi klimatologi, cuaca di kawasan puncak Merapi cerah hingga mendung, angin tenang ke arah barat daya.
“Suhu udara sekitar 15-19°C. Kelembaban 69-88%. Tekanan udara 874.3-920 mmHg,” tulis Yulianto dalam laporan hariannya, diiutip magma Indonesia, PVMBG, Senin (15/05/2023).
Yulianto menjelaskan, status Gunung Merapi saat ini masih level III (Siaga). Sedangkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
“Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak,” kata Yulianto.
PVMBG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
“Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi,” imbaunya.
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tutup Yulianto. (pr/kt1)
Redaktur: Faisal