YOGYAKARTA – Fakultas Biologi UGM kembali menggelar pelatihan pengolahan sampah organik. Dalam kegiatan yang diadakan Jum’at (25/8) tersbeut diikuti 50 peserta dari Bidang Pasar Rakyat, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Daerah Istimewa Yogyakarta, serta Fakultas Farmasi dan Rumah Sakit Akademik UGM.
Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Budi Setiadi Daryono menyampaikan partisipasi dari Disperindag DIY dalam pelatihan ini berkaitan dengan pengelolaan sampah di 29 pasar di DIY selepas penutupan sementara Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan beberapa saat yang lalu. Setidaknya setiap harinya dihasilkan 9 ton sampah dari keseluruhan pasar yang belum dikelola dengan baik.
“Perlu adanya keselarasan upaya di hulu dan di hilir. Di hulu penting untuk terus edukasi dan praktek memilih dan memilah sampah oleh masyarakat sehingga menjadi budaya, sedangkan di hilir, fakultas dan perguruan tinggi harus terus mengembangkan teknologi tepat guna khususnya untuk pengolahan sampah organik dan residu,”urainya.
Budi menambahkan persoalan sampah dapat terkurangi jika masyarakat di tingkat rumah tangga sudah disiplin memilah sampah. Pemilihan sampah dilakukan berdasar jenisnya seperti organik dan anorganik. Pelatihan berjalan dengan dipandu oleh Soenarwan Hery Poerwanto, S.Si., M.Kes. dan Suharjita.
Penata Layanan Operasional Bidang Pasar Rakyat Disperindag DIY, Susilo menyebutkan setidaknya terdapat 29 pasar yang terlibat dan berencana bekerja sama dengan Fakultas Biologi dalam pengelolaan sampah. Sampah yang terkumpul ditiap pasar biasanya bukan hanya berasal dari pedagang melainkan juga dari masyarakat sekitar dengan jumlah sampah terbesar terdapat di Pasar Giwangan dan Pasar Beringharjo.
“Upaya yang dapat dilakukan pengelola semenjak penutupan TPA berupa pembatasan jumlah sampah yang masyarakat buang di pasar,”jelasnya.
Fakultas Biologi berkomitmen untuk mengatasi permasalahan sampah organik di DIY. Dalam pengelolaan sampah dari pasar DIY, Fakultas Biologi setidaknya dapat menampung 3 ton sampah setiap harinya dari pasar-pasar tersebut dan mengolahnya. Dengan teknologi pengelolaan sampah yang diterapkan di Fakultas Biologi diantaranya vermicomposting dan Black Soldier Fly, Eco Enzim, Bioferlilizer, Eco Lindi dan lainnya, proses degradai sampah dapat berlangsung setidaknya satu minggu saja.Komitmen Fakultas Biologi dalam pengelolaan sampah yang juga menyasar pada masyarakat dan komunitas di DIY ini menegaskan komitmen sebagai kampus ramah lingkungan dan mendukung sasaran pembangunan berkelanjutan (SDGs). (pr/kt1)
Redaktur: Faisal