YOGYAKARTA- Sebagai upaya langkah konsisten mengntegrasikan Kembali Hubungan Hidup Klien Pemasyarakatan Kristen dan Katholik Kepada Tuhan, Balai Pemasyarakatan (Bapas) kelas I Yogyakarta (Bapas Jogja), melaksanakan kegiatan bimbingan kepribadian ibadah oikumene untuk para klien pemasyarakatan yang beragama Kristen dan Katholik.
Kegiatan dilaksanakan pada Jum’at Bertempat di Griya Abhipraya Purbonegoro.
Keguatan mengusung tema “Allah Menjadi Dasar Pengharapan dalam Kesulitan” yang dibawakan oleh bapak Mahardika Danu sqaputra.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 15 orang yang terdiri dari klien, anggota pokmas lipas komunitas kertas, dan perwakilan dari kerohanian Kristen Kementerian Agama Kota Yogyakarta.
Kegiatan juga didampingi dua petugas Bapas Kelas I Yogyakarta, Andreas Redi Kurniawan (PK Ahli Pertama), dan Antonius Firman (Pengelola Keuangan) serta bebera Pembimbing Kemasyarakatan
(PK) pendamping klien yang mengikuti kegiatan bimbingan.
Andreas yang mewakili Bapas Yogyakarta menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang telah datang di ibadah oikumene kali ini.
“Diharapkan kegiatan ini menjadi sarana mendekatkan diri kepada Tuhan serta merefleksikan berkat yang telah diterima selama ini,” tuturnya.
Selanjutnya, Mahardika memulai ibadah dan renungan sabda, dengan bacaan yang diambil dari kitab Nahum.
Setelah itu, para peserta ikut menyampaikan kesaksian hidup yang relevan dengan bacaan dari perikop alkitab hari ini.
Sementara itu Sumarni dari kementerian agama kota Yogyakarta juga ikut serta
memberikan renungan sekaligus pemantik refleksi
“Pada siang hari ini kesempatan yang
luar biasa ini mari kita persembahkan diri kita kepada Tuhan yang senantiasa telah
memberikan berkat dan karunianya kepada saudara-saudara sekalian, semoga kita semua selalu dilimpahkan kasih dan sayang dalam menjalani hidup” kata Sumarni dalam pesannya kepada klien pemasyarakatan yang hadir.
Di penghujung acara, Mahardika kembali menekankan besarnya karunia dan
berkat yang telah diberikan Tuhan kepada kita.
Tak terhitung kesalahan yang telah
umat manusia perbuat, namun selalu Tuhan maafkan, karena besarnya kuasa dan kasihnya yang terhingga.
Ibadah ditutup dengan bersama-sama memohon berkat kepada Tuhan, agar senantiasa dikuatkan dan diberikan kemudahan dalam menjalankan tugas sehari-hari.
“Kami berharap momen ini bisa menjadi kekuatan lositif untuk para klien tetap semangat dalam berbenah dan mengimplementasikan nilai-nilai yang sudah disampaikan” sambung Mahardika setelah selesai menutup rangkaian ibadah oikumene.
Acara ini merupakan langkah konkret dan konsisten Bapas dalam
mengintegrasikan kembali hubungan hidup klien pemasyarakatan kepada Tuhan.
Acara ditutup dengan foto bersama dan menikmati makanan ringan serta
minuman yang telah disajikan.(Hen/kt1)
Redaktur: Faisal