Inspiratif, Dua Profesor Isi Materi pada Pengajian Remaja Masjid Al-Kautsar Mrincingan

Dua Guru Besar Prof. Dr. H. Mochlasin, M.Ag, dan Prof. Dr. Hj. Rika Astarari, S.S., M.A., hadir mengisi ceramah Pengajian Remaja Masjid Al-Kautsar Mrincingan Margomulyo, Seyegan, Sleman. Foto: Ist
Dua Guru Besar Prof. Dr. H. Mochlasin, M.Ag, dan Prof. Dr. Hj. Rika Astarari, S.S., M.A., hadir mengisi ceramah Pengajian Remaja Masjid Al-Kautsar Mrincingan Margomulyo, Seyegan, Sleman. Foto: Ist

Dua sosok Guru Besar, hadir mengisi materi dalam Pengajian Remaja Masjid al-Kautsar Mrincingan, Margomulyo, Seyegan, Sleman. Kedua profesor tersebut dihadirkan sebagai solusi positif bagi aktivitas remaja masjid.

SLEMAN – Takmir Masjid al-Kautsar Mrincingan, Margomulyo, Seyegan, Sleman, bekerjasama dengan PRISMA menggelar pengajian rutin malam Ahad.

Pengajian yang dilangsungkan Sabtu (30/8/25) lalu tersebut menjadi lebih istimewa karena menghadirkan dua profesor dari dua perguruan tinggi ternama di Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Kedua pemateri pengajian adalah Prof. Dr. H. Mochlasin, M.Ag, Guru Besar Ekonomi Islam Pascasarjana UIN Salatiga dan Prof. Dr. Hj. Rika Astarari, S.S., M.A., Guru Besar Bahasa dan Media UAD Yogyakarta.

Topik yang diangkat dalam pengajian malam itu sangat menarik, yaitu “Hubbul ‘Ilmi Menggapai Mimpi”.

Dalam paparannya , Prof. Mochlasin menyampaikan pengalaman pribadi bahwa kunci meraih Guru Besar adalah Hubbul ‘Ilmi atau cinta ilmu.

Prof. Mochlasin mengingatkan dengan mengutip guru Imam asy-Syafi’I, Syaikh Waqi’, bahwa ilmu itu laksana cahaya dan ilmu tidak akan membekas pada orang yang berbuat maksiyat.

Prof. Mochlasin kemudian memberikan kiat-kiat sukses mencari ilmu sebagaimana dipesankan oleh Imam asy-Syafi’i, yaitu enam syarat yang harus dipenuhi para pencari ilmu.

“Keenam syarat mencari ilmu tersebut, yaitu memiliki kecerdasan, keinginan yang tinggi, semangat, modal materi, menghormati guru dan waktu yang lama,” tuturnya.

Sementara Prof. Rika menyampaikan, kiat belajar dengan filosofi CINTA. Huruf C berarti Cari karena ilmu harus dicari sampai di manapun.

Huruf I artinya Istiqamah karena penuntut ilmu harus konsisten.

Huuf N artinya Niat karena penuntut ilmu harus memiliki niat suci yaitu ibadah kepada Allah SWT.

Huruf T artinya Tekun karena kesuksesan harus diraih dengan tekun supaya tekan (bahasa jawa yang berarti sampai).

“Huruf A artinya Ada waktu karena penuntut ilmu harus benar-benar menyediakan waktu yang cukup untuk belajar, bukan sambilan,” terang Prof. Rika.

Hadir dalam pengajian tersebut Pengurus dan anggota PRISMA al-Kautsar, Remaja masjid sekitar dan AMM Margomulyo.

Turut memberikan sambutan, pendiri PRISMA dan sekaligus Imam Masjid, Ustadz H. Suwandi.

Bertindak sebagai pembawa acara sekaligus moderator Fadhila Nisaulmuna, S.Pd, mahasiswi S2 Pendidikan Kimia UNY.

Pengajian dan tausiyah dibuat dua sesi, sesi pertama penyampaian materi. Sesi kedua diskusi kelompok dan tanya jawab dari peserta pengajian.

Pada akhir pengajian, Prof. Mochlasin dan Prof. Rika berkenan memberikan hadiah menarik bagi kelompok teraktif dan juga para penanya berupa buku. (pr/kt1)

Redaktur: Fefin Dwi S

54 / 100 Skor SEO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com