Di bawah langit Sleman yang teduh, sebuah oase intelektual sedang mempercantik diri. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman ( DPK Sleman ) bukan sekadar deretan rak yang membisu; ia adalah jantung yang berdenyut, mengalirkan darah pengetahuan ke setiap sendi kehidupan masyarakat. Melalui sentuhan tangan dingin para pengelolanya, gedung ini kini bertransformasi menjadi mercusuar peradaban, bersiap menyambut fajar literasi digital yang lebih gemilang.
SLEMAN – DPK Sleman tengah bersiap melakukan lompatan besar. Bukan sekadar tempat menyimpan buku, perpustakaan daerah ini sedang bertransformasi menjadi pusat kreativitas digital yang modern dan inklusif.
Semangat transformasi tersebut terlihat jelas saat DPK Sleman menerima kunjungan Tim Asesor Akreditasi Perpustakaan Nasional, Kamis (18/12/2025).
Proses akreditasi ini menjadi momentum penting untuk membuktikan bahwa standar layanan yang diberikan DPK Sleman telah memenuhi ekspektasi nasional.
Keseriusan Pemkab Sleman dalam memajukan literasi tidak main-main. Bupati Sleman, H. Harda Kiswaya, hadir langsung mengawal proses ini didampingi Kepala DPK Sleman, Shavitri Nurmala Dewi.
Kehadiran pimpinan daerah ini menjadi sinyal kuat bahwa DPK Sleman memiliki dukungan penuh untuk terus berinovasi.
“Kami tidak ingin akreditasi ini hanya jadi penilaian di atas kertas,” ungkap Bupati Harda.
“Ini adalah bagian dari janji kami untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Perpustakaan harus menjadi tempat yang nyaman dan relevan dengan perkembangan zaman,” imbuhnya.
Kabar paling menggembirakan adalah rencana pembangunan gedung perpustakaan baru setinggi empat lantai yang dijadwalkan mulai digarap pada 2026.
Mengusung konsep modern, gedung ini nantinya akan menjadi oase bagi masyarakat yang haus akan informasi dan teknologi.
Bayangkan, betapa sebuah ruang publik yang memiliki Digital Library & E-Learning bakal membawa ribuan informasi ke dalam genggaman.
Kemudian, Co-working Space, yaitu Ruang kolaborasi untuk anak muda dan komunitas kreatif.
Tak berhenti sampai di situ, bakal tersedia Fasilitas Inklusif, dimanAkses internet kencang dan ruang terbuka yang ramah bagi siapa saja.
Di sisi lain, Tim Asesor yang terdiri dari Budi Kurniawan, Chaidir Amir, dan Apsari Budiasih, tampak cermat membedah setiap sudut layanan, mulai dari kelengkapan koleksi hingga kecakapan SDM pengelola.
Chaidir Amir memuji langkah DPK Sleman yang terus mengevaluasi diri demi menjawab kebutuhan warga.
Melalui proses verifikasi lapangan yang mendalam, DPK Sleman optimis hasil akreditasi ini akan menjadi “stempel” profesionalisme mereka.
Dengan gedung baru dan sistem digital yang mumpuni, DPK Sleman siap menjadi motor penggerak literasi yang tidak hanya mencerdaskan, tapi juga menginspirasi warga Sleman di masa depan. (pr/rd1)
Redaktur: Fefin Dwi Setyawati














