Hati-Hati Migren Akut Bisa Memicu Depresi

MIGREN, atau yang dikenal masyarakat awam sebagai sakit kepala, menjadi penyakit yang lazim dirasakan banyak orang. Karena sakit migren ini, banyak orang menjadi malas bekerja atau beraktifitas, terlebih bagi yang mengalami migren kronik, yaitu serangan sakit kepala yang terjadi lebih dari 15 hari dalam satu bulan , selama 3 bulan berturut-turut, atau sedikitnya 8 serangan bersifat migren.

Tidak hanya sulit diobati dan dicegah, migren kronik bahkan dapat berdampak pada psikologis penderita dan bisa memicu depresi.

Menurut WHO, dampak migren setara dengan disabilitas yang disebabkan olehdemensia, quadriplegia dan psikosis akut. Sedangkan migren akut digolongkan lebih berat disbanding kebutaan, paraplegia, angina atau rheumatoid arthritis (RA). Apalagi 73 % pasien yang datang dengan migren kronik, biasanya telah menggunakan obat-obatan pereda nyeri secara berlebihan. Akibatnya, dapat terjadi komplikasi lebih lanjut.

Melihat efek migren kronik yang cukup berat, maka pencegahan dan pengobatan menjadi sangat penting. Banyak dokter menganjurkan pengobatan migren kronik dengan menggunakan obat profilaksis. Pemberian obat profilaksis diharapkan dapat dapat meningkatkan respon dan mencegah pemakaian berlebihan obat-obatan abortif saat serangan akut, memperbaiki kemampuan pasien dalam beraktifitas , dan mengurangi disabilitas. Jadi, jangan remehkan migren.  (tia)

Redaktur: Rudi F

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com