PWI Yogyakarta Ajak Elemen Masyarakat Menghormati Kebhinekaan

YOGYAKARTA – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Yogyakarta mengajak seluruh elemen masyarakat di DIY untuk menghormati nilai-nilai plurarisme dan kebhinekaan dalam menjalankan kehidupan di bumi mataram ini. “PWI Yogyakarta mendesak kepolisian Polda DIY bertindak profesional dalam mengusut tuntas kasus penganiayaan terhadap wartawan Kompas TV, Michael Aryawan,” kata Ketua PWI Yogyakarta, Sihono HT, dalam rilisnya yang diterima jogjakartanews.com, belum lama ini.

Lebih lanjut Sihono HT menerangkan bahwa wartawan Yogyakarta adalah wartawan istimewa yang cinta damai. “Kami mengecam keras aksi-aksi kekerasan yang marak terjadi akhir-akhir ini, termasuk kasus penganiayaan terhadap wartawan KompasTV, Michael Aryawan atau Mika,” terang Sekretaris PWI Yogyakarta, Primaswolo Sudjono.

Terpisah, Indonesian Court Monitoring (ICM) selaku anggota Masyarakat Antikekerasan Yogyakarta (Makaryo) menungkapkan, kasus kekerasan yang ditangani oleh Polda DIY tidak hanya dua kasus kekerasan yang terjadi di kabupaten Sleman, DIY. “Tapi Makaryo mencatat sejak tahun 96 hingga sekarang ada 26 kasus kekerasan yang macet ditangani Polda DIY mulai dari kasus terbunuhnya wartawan Bernas, Udin,” kata Tri Wahyu, KH anggota Makaryo dari perwakilan ICM, kepada jogjakartanews.com, Jumat (6/6/2014).

ICM pun mendesak kepada Mabes Polri agar melakukan evaluasi atas kinerja Kapolda DIY dan jajarannya. “Penuntasan kasus-kasus kekerasan di DIY jadi ujian bagi Polda DIY dan Polri, apakah Polri sebagai penjaga republik dengan tuntaskan kasus-kasus kekerasan sebagai efek jera bagi pelaku dan aktor intelektual prokekerasan atau malah pelindung bagi pelaku dan aktor intelektual prokekerasan,” tambah Wahyu. (bhr)

Redaktur: Azwar Anas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com