Ini Komentar Pendukung Prabowo-Hatta Terkait Terbakarnya Ringin Kurung Kraton Yogyakarta

YOGYAKARTA – Terbakarnya salah satu ringin kurung (beringin kembar) di Alun-Alun Kidul (selatan) Yogyakarta pada Minggu (03/08/2014) lalu dipercaya sebagian masyarakat Yogyakarta, sebagai sebuah pertanda akan terjadinya hal besar di bumi Nusantara (Indonesia).

Bahkan, kejadian yang menghebohkan warga Yogyakarta itu banyak dihubungkan dengan momentum Pilpres 2014, yang masih menyisakan persoalan sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi.

“Kalau nanti putusan MK tidak memenuhi rasa keadilan, maka bisa jadi sasmitha (pertanda, red) terbakarnya salah satu pohon beringin kembar di Alun-Alun Kidul mengarah ke suatu peristiwa besar seperti tahun 1998. Dulu sebelum terjadi huru-hara menjelang tumbangnya orde baru, salah satu ringin kurung juga ada yang terbakar,” ungkap Ketua Bidang Hukum dan Advokasi Tim Koalisi Merah Putih Kabupaten Sleman, Subandi Kusuma, SH kepada jogjakartanews.com, Rabu (06/08/2014) malam.

Subandi yang juga pegiat kebudayaan Jawa ini menjelaskan, peristiwa terbakarnya pohon beringin Kraton Yogyakarta, juga pernah terjadi pada 1961 silam, dimana saat itu situasi Negara yang baru merdeka masih genting. Dicontohkannya, pada tahun tersebut terjadi puncak pemberontakan PRRI di Sumatra Barat.

Kejadian besar lainnya, imbuh Subandi, saat menjelang wafatnya Sri Sultan Hamengkubuwono IX, pada Oktober 1988, salah satu Ringin Kurung di alun-alun utara juga tiba-tiba roboh.

“Berdasarkan ilmu titen, maksudnya pertanda yang terbukti berkali-kali, jika salah satu ringin kembar di alun-alun kraton ada yang tumbang atau terbakar, biasanya memang ada kejadian besar. Tapi kejadian besar dalam sejarah bangsa kita tidak lantas selalu dimaknai buruk. Misalnya pasca kerusuhan 98 dulu Negara kita menjadi lebih demokratis,” ungkap anggota DPRD Sleman terpilih dari Partai Gerindra ini.

Namun demikian, terlepas dari kepercayaan sebagian masyarakat Yogyakarta tersebut, Subandi berharap apapun yang akan terjadi di masa mendatang, masyarakat Indonesia tetap damai, bersatu dalam bingkai NKRI.

“Mudah-mudahan putusan MK nanti memberi rasa keadilan kepada rakyat Indonesia. Bapak Prabowo-Hatta adalah representasi dari sebagian besar rakyat Indonesia yang mempercayakan suaranya kepada beliau berdua. Bapak Prabowo juga senantiasa menghimbau kepada kita semua untuk selalu mengedepankan jalan damai,” pungkas Subandi yang dalam Pileg Kemarin didukung sekitar 18.000 suara ini.

Sebelumnya dikabarkan terbakarnya salah satu beringin kembar di Alun-Alun Kidul tersebut diduga dikarenakan pengunjung yang membuang putung rokok yang masih bernyala ke dalam rongga pohon.

Sementara dari pihak kraton mengimbau agar masyarakat tidak mengait-ngaitkan terbakarnya pohon beringin tersebut dengan isu-isu yang bisa memicu keresahan.

“Ini kejadian dijadikan pelajaran saja agar kita semua sama-sama merawat pohon beringin itu. Jangan dikait-kaitkan dengan isu yang bisa meresahkan masyarakat,” tutur adik Sri Sultan HB X, GBPH Prabukusumo. (yud)

Redaktur: Rudi F

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com