100 Tokoh DIY Deklarasikan Relawan Rejomulia di Bekas Pondokan Jokowi

YOGYAKARTA – Sedikitnya 100 tokoh lintas kalangan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendeklarasikan Relawan Jokowi Kyai Ma’ruf Untuk Kemuliaan Indonesia (Rejomulia), Minggu (12/08/2018). Deklarasi diselenggarakan di bekas pondokan (tempat kos) Jokowi semasa kuliah di FH UGM tahun 1980an, tepatnya di Rumah Kel. Pratelo, Jl. Menur No 25, Baciro, Yogyakarta.

Ketua Relawan Rejomulia, KH.Masrur Ahmad MZ mengungkapkan, Kemuliaan Indonesia adalah sari pati dari pada  empat tujuan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang tercantum dalam konstitusi UUD 1945 yakni : Melindungi segenap tumpah darah Indonesia; Mencerdaskan kehidupan bangsa; Memajukan kesejahteraan umum ; dan Turut serta memelihara perdamaian dunia,

“Rejomulia menilai duet pasangan capres dan cawapres periode tahun 2019 – 2024 yakni Ir. H. Joko Widodo dan Prof. KH. Ma’ruf Amin merupakan perpaduan kepemimpinan Nasionalis Religius yang diyakini kian memperkokoh ke-Indonesiaan kita berlandaskan Pancasila,” katanya dalam keterangan pers.

Dijelaskan Masrur, Rejomulia mengapresiasi kinerja kepemimpinan presiden Jokowi bersama wakil presiden Jusuf Kala (JK) semenjak terpilih dan memimpin Indonesia dari tahun 2014 hingga saat ini. Menurutnya, Jokowi – JK telah banyak membuat kebijakan pro rakyat, pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu dan terobosan percepatan atau kemajuan pembangunan insfrastuktur yang dirasakan nyata oleh masyarakat luas,

“Rejomulia siap bahu membahu bergotong royong dengan komponen masyarakat lain agar pasangan Ir. H. Joko Widodo dan Prof. KH. Ma’ruf Amin dapat memenangkan pemilu presiden 2019 secara jujur dan adil sehingga proses pembangunan yang sudah dicapai dapat terus terkawal serta berkelanjutan,” ujar Pengasuh Ponpes Salafiyah Al Qodir Cangkringan Sleman ini.

“Rejomulia akan mengedepankan metode kampanye berbasis budaya, semangat kerakyatan, santun, ramah, anti kekerasan, taat hukum dan kaidah-kaidah demokrasi yang penuh perjuangan ditegakkan semenjak gerakan reformasi tahun 1998,” tegas Masrur Ahmad. (kt1)

Redaktur: Faisal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com