Edutek  

Raih Dua Penghargaan Inovasi, Sekolah Gratis SPS An Nurumi Bisa Jadi Role Model PAUD di Sleman

SLEMAN – Satuan PAUD Sejenis (SPS) An Nurumi Candisari, Bendan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman  meraih dua penghargaan sekaligus dalam  Gelar Kreativitas Anak Usia Dini tahun 2019 yang diselenggarakan Bidang PAUD dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas) Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman. Kedua penghargaan tersebut adalah juara 2 Pendidik PAUD (SPS) Berprestasi dan juara 2 Lembaga PAUD Inovatif

Munculnya SPS An Nurumi yang merupakan PAUD non formal yang dikelola oleh ta’mir masjid An Nurumi dan dalam penyelenggaraan pendidikannya gratis tersebut, dinilai menjadi sebuah inspirasi bagi perkembangan dan kemajuan PAUD di Sleman.

Secara khusus, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Dra Sri Wantini, M.Pd mengapresiasi prestasi yang diperoleh SPS AN Nurumi. Menurutnya, meski masing-masing juara dua, namun SPS AN Nurumi adalah lembaga yang meraih dua penghargaan sekaligus,

“SPS An Nurumi ini luar biasa, perjuangannya untuk menjadikan generasi emas kita yang benar-benar handal, kami sangat terimakasih untuk itu. Semoga kerja kerasnya, kerja ikhlasnya, kerja tuntasnya dan kerja cerdasnya ini ke depan lebih menghasilkan prestasi yang luar biasa,” ungkapnya usai Gelar Kreativitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan, di Gor Pangukan, Sleman, Kamis (25/07/2019) siang.

Sri Wartini menambahkan, gelar kreatifitas pendidik PAUD yang baru pertama kalinya diselenggarakan bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada para pendidik PAUD dan Dikmas,

“Dengan harapan agar pendidik PAUD dan Dikmas itu memiliki kreatifitas yang tinggi  untuk menjadikan peserta didiknya kelak menjadi anak-anak yang berkarakter, literat dan memiliki kompetensi,” imbuhnya.

Senada diungkapkan oleh Kepala Bidang Pembinaan Paud Dikmas, Dra. Sri Sumiyatun. Menurutnya prestasi yang diperoleh SPS An Nurumi membuktikan bahwa program-program PAUD dan Dikmas menunjukkan hasil sesuai yang diharapkan. Menurutnya, SPS An Nurumi bisa menjadi salah satu role model PAUD non formal yang dikelola masyarakat melalui ta’mir masjid yang benar-benar serius dalam melakukan inovasi-inovasi untuk memberikan pendidikan yang berkualitas, meski tidak memungut biaya untuk warga didiknya,

“Kami punya konsep ke depan, PAUD Dikmas harus berkompeten, berdedikasi, berprestasi, berinovasi, dan kretif. Dengan kegiatan ini kita juga ingin mensosialisasikan program paud dikmas yang ada di Kabupaten Sleman dan menunjang program-program yang ada di pemerintah,” imbuhnya.

Selain itu, kata dia, dengan diadakan lomba pendidik dan lembaga inovatif untuk mengetahui bakat dan potensi pendidik,

“Potensi ini harus didampingi, diwadahi dengan kegiatan. Kami turut bangga dengan prestasi SPS An Nurumi. Mudah-mudahan Ilmu-ilmu yang didapat para penerima penghargaan bisa disalurkan ke lembaga-lembaga lain, untuk menunjang generasi yang lebih berprestasi,” tukasnya.

Sementara itu, Fefin Dwi Setyawati, Pendidik SPS An Nurumi yang meraih juara 2 pendidik PAUD (SPS) berprestasi Kabupaten Sleman tahun 2019, mengatakan, penghargaan yang ia dan lembaga terima menjadikan motivasi untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran di lembaganya.

Dalam lomba ini Fefin menciptakan alat peraga edukasi berupa permainan ‘engklek kardus’ untuk menanamkan rasa peduli lingkungan, budaya, sekaligus nasionalisme sejak usia dini,

“Saya mencoba mengangkat permainan tradisional engklek yang anak-anak sekarang sudah banyak yang tidak mengenal. Desain saya buat semenarik mungkin dari bahan kardus dan sampah daur ulang. Sebelum bermain anak-anak disajikan dongeng dengan wayang-wayangan yang satu paket dengan permainan engklek kardus. Ternyata cukup efektif, dengan permainan ini anak-anak sudah mulai menunjukkan peduli lingkungan, minimal tidak membuang sampah sembarangan dan bisa memilah jenis sampah organik dan non organik. Mencintai lingkungan juga bagian mencintai bangsa dan negara,” jelasnya.

Sedangkan untuk lembaga inovatif, ia mengusung inovasi dengan memberdayakan potensi lokal di sekitar sekolah seperti Candi Candisari untuk mengenalkan warisan budaya bangsa, Masjid An Nurumi yang merupakan salah satu icon masjid di Kalasan menjadi sarana mengenalkan agama,

“Masjid An Nurumi selain untuk belajar agama juga menunjukkan bahwa bangsa kita besar dan hebat, bisa membuat bangunan yang mirip Kremlin yang merupakan icon di Rusia. Namun belum tentu arsitek Rusia bisa membangun Candi Candisari. Ini untuk menanamkan rasa bangga terhadap budaya bangsa dan menanamkan nasionalisme,” ujarnya.

Selain itu, peserta didik juga diajak ekplorasi tentang produsen makanan khas Ayam Goreng Kalasan untuk mengenalkan kuliner tradisional, Kantor Pos dan Kantor Telkom untuk mengenalkan teknologi komunikasi,

“Meski penyelenggaranya masyarakat dalam hal ini Tamir Masjid An Nurumi dan tidak menarik SPP, kami berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak-anak usia dini, karena mereka asset bangsa Indonesia ke depan,” tutupnya.

Sekadar informasi Gelar Kreativitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan dihadiri sedikitnya 2000 guru, pendidik dan tenaga kependidikan baik PAUD Formal maupun non Formal se Kabupaten Sleman serta dibuka oleh Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun.

Dalam sambutannya Sri Muslimatun mengatakan pada 2018 di kabupaten sleman terdapat 599 kelompok PAUD baik Formal maupun Non Formal.

“Prestasi yang ditunjukkan menunjukkan bukan uang yang dicari, tapi tiket yang tidak bisa dibeli dengan uang, yaitu tiket masuk surga,” ujarnya.

Menurutnya Pembangunan PAUD berbanding lurus dengan mutu dari sebuah negara yang terdeskripsikan dalam human development index,

“Dengan demikian menggali potensi SDM sejak usia keemasan 0 sampai 6 tahun, serta menanamkan kecintaan terhadap budaya sendiri menjadi sangatlah penting selain ilmu pengetahuan. Seni budaya sangat penting agar anak anak kita agar bisa memiliki cita rasa seni agar bisa mengendalikan ego dan emosi,” tutupnya. (rd)

 

Redaktur: Ja’faruddin. AS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com