YOGYAKARTA – Puluhan pemuda diamankan polisi di kawasan Jalan Brigjend. Katamso Yogyakarta, Minggu (19/10/2014) dini hari sekitar Pukul 02.00 Wib. Diduga kelompok pemuda tersebut akan melakukan aksi tawuran karena didapati membawa benda-benda dan senjata mencurigakan.
Informasi jogjakartanews.com menyebutkan, sebelumnya pemuda yang berjumlah sekitar 20 0rang lebih itu rata-rata masih remaja belasan tahun tersebut bergerombol mengendarai sepeda motor memenuhi badan jalan. Mereka datang dari arah selatan ke utara , tepatnya di depan Jogjatronik mereka bergerombol,”
Saat bersamaan Patroli Polsek Gondomanan beserta puluhan anggota BUSER Polres Yogyakarta, Serta Polda DIY merapat ke lokasi. Selain itu, relawan kemanusiaan Pareanom yang siap siaga menolong sesama selama 24 jam, juga kebetulan melintas di lokasi penangkapan.
Mengetahui kedatangan polisi, para pemuda tersebut sempat hendak kabur, namun polisi berhasil mengamankannya.
“Yang diamankan para remaja. Kelihatannya sebagian besar masih duduk di bangku SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas),” kata ketua Pareanom, Hartanto yang juga mengatakan pihaknya mendukung operasi Cipta Kondisi yang digelar Polisi.
Setelah dilakukan pemeriksaan, polisi mendapatkan para pemuda tersebut membawa benda-benda berbahaya, seperti batu, potongan keramik, bahkan ada yang membawa sejenis GIR. Para pemuda tersebut kemudian dibawa ke Mapolres Yogyakarta.
Terpisah, pada waktu bersamaan polisi juga mengamankan 11 pemuda yang rata-rata masih berstatus sebagai pelajar SMA saat bergerombol di depan Kantor Pos Krapyak atau di dekat Stiker Salakan, Sewon Bantul, Minggu (19/10/2014) sekitar pukul 02.00.
Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Muhammad Kasim Akbar Bantilan mengungkapkan, dari 11 orang yang diamankan, hanya satu orang saja ditetapkan sebagai tersangka yakni R (16), karena merupakan pemilik senjata tajam berupa gear sepeda motor, rantai, kayu, parang dan juga pedang.
“Karena yang bersangkutan membawa senjata tajam,” kata Akbar kepada wartawan di Mapolres Bantul, Minggu (19/10/2014) siang.
Dikatakan Akbar, meneurut pengakuan R, ia bersama pemuda Krapyak Wetan lain memang telah berkoordinasi untuk menghalau kedatangan genk Raden Kian Santang (RKS) yang saat ini tengah meresahkan warga. Para pemuda mengetahui isu itu dari media sosial. R mengaku membawa senjata tajam untuk jaga diri.
Akbar juga menginformasikan, sekitar dua jam sebelumnya jajarannya juga mengamankan segerombolan pemuda di Kasihan, Bantul, yang membawa benda-benda dan senjata berbahaya. Namun dalam operasi pengamanan tersebut tidak ada korban.
“Tidak ada korban,” tegasnya. (ian/kontributor)
Redaktur: Rudi F